DAK untuk Pembangunan Puskesmas

NGAMPRAH– Tahun ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 8 miliar. Anggaran tersebut diperuntukan pembangunan puskesmas di Desa Cipendeuy Kecamatan Cipendeuy serta puskesmas di Desa Rende Kecamatan Cikalongwetan.

“Untuk puskesmas di Cipendeuy itu hanya direnovasi saja. Sementara, untuk puskesmas rende memang dibangun lagi karena yang dulu bangunannya kurang bagus. Selain puskemas, kita juga akan bangun dua gedung pelayanan di RSUD Cililin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan Widjajanto di Ngamprah, belum lama ini. 

Dia menyebutkan, sejumlah proyek tersebut masih dalam proses lelang dan ditargetkan bisa mulai dikerjakan di awal bulan depan. Sehingga pengerjaan bisa cepat selesai sebelum akhir tahun. “DAK yang diberikan oleh pusat itu memang ada batas waktunya. Seperti kalau pengajuan lelang telat masuk ke ULP bisa gagal. Makanya kami ajukan lebih cepat untuk melakukan proses lelang,” terangnya. 

Selain DAK, kata dia, pihaknya juga saat ini tengah fokus menyusun pembangunan infrastruktur serta program yang akan dimasukan dalam RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah). Penyusunan RPJMD akan disesuaikan dengan visi misi kepempinan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat terpilih Aa Umbara dan Hengki Kurniawan. 

“Makanya sekarang sedang disusun apa saja program dan infrastruktur yang akan dimasukan dalam RPJMD. Seperti soal rencana pembangunan RSIA (Rumah Sakit Ibu dan Anak) di Padalarang. Kami upayakan pembangunan RSIA bisa terwujud walaupun memang anggaran cukup besar sekitar Rp 100 miliar,” ungkapnya.

Selain RSIA, pihaknya juga tengah merumuskan pembangunan puskesmas dilengkapi ruang inap atau DTP yang baru. Saat ini, dari total 32 puskesmas di Bandung Barat, baru 6 puskesmas yang memiliki rawat inap seperti Puskesmas Rajamandala, Jayagiri Lembang, Cikalongwetan, Cililin, Saguling dan Gununghalu. “Target kami puskesmas dengan rawat inap ini bisa ditambah lagi di beberapa daerah lainnya dan sekarang tengah dikaji,” paparnya seraya menyebutkan tujuannya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.  

Untuk mendukung hal itu, sebut dia, tak terlepas dari ketersedian fasilitas serta sumber daya manusia (SDM) di setiap puskesmas dalam melayani masyarakat. “Kita ingin memperbaiki standar pelayanan mulai dari kelengkapan fasilitas, infrastruktur serta SDM-nya. Dengan adanya kabar akan dibuka CPNS, kita berharap SDM kita bisa bertambah untuk memberikan pelayanan optimal di puskesmas dan RSUD,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan