Cerita Baru si Wiro Sableng Lebih Fresh dan Artistik

JAKARTA — Si Wiro Sableng, pendekar kapak maut Naga Geni, beraksi di bioskop mulai 30 Agustus mendatang. Terakhir, Wiro tampil di televisi pada dekade 90-an dalam versi sinetron. Kini pendekar sableng itu hadir lagi lewat film.

Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni. Begitulah judul filmnya. Tokoh fiksi novel yang ditulis Bastian Tito tersebut sangat kondang pada era 80-an dan 90-an. Banyak fansnya. Nah, itulah target pasar tersendiri. Penggemar lama Wiro Sableng.

Meski demikian, Lifelike Pictures selaku rumah produksi juga ingin menyasar anak muda untuk menonton aksi pendekar yang punya rajah 212 di dadanya tersebut. Saat Wiro tayang di televisi, mereka masih sangat kecil atau bahkan belum lahir. Karena itulah, film versi 2018 tersebut dikemas dengan kekinian supaya penonton muda bisa lebih mengenal sang pendekar.

Menurut Vino G. Bastian, pemeran Wiro Sableng, hal baru dalam film yang dibintanginya adalah detail karakter Wiro. Penokohan si pendekar akan dibuat sama persis seperti di serial cerita silat karya ayahnya, almarhum Bastian Tito. Wiro bakal tampil dengan citra yang baru dan fresh jika dibandingkan dengan versi sinetron, ujar Vino, beberapa waktu lalu.
Yang pertama adalah sifat Wiro. Vino mengungkapkan bahwa Wiro tetap digambarkan suka bercanda. Namun, candaannya bukan slapstick atau cengengesan ala badut. Bukannya terlalu banyak tingkah layaknya orang sableng, murid Sinto Gendeng itu justru lebih santai dan cuek. Candaan Wiro lebih bersifat sarkastis. Isinya menyentil, tapi tidak berusaha mengejek, ujar suami Marsha Timothy tersebut. Dia juga digambarkan lebih kalem, tidak menyerang lawan dengan sangat kasar.

Untuk mengimbangi karakter Wiro yang baru, jalan cerita pun dimodifikasi. Versi 2018 ini reboot, jelasnya. Cerita film berfokus pada genesis atau awal mula kehidupan Wiro Sableng. Dari masa kecil menjadi murid Sinto Gendeng (Ruth Marini) dan menjalani tugas pertama. Jadi, penonton baru bisa mengikuti dari awal tanpa harus menonton sinetronnya dulu, kata Vino.

Jalan cerita film merupakan hasil ringkasan dari ke-185 seri buku karya Bastian. Tim riset dari Lifelike Pictures sudah membaca seluruh buku tersebut untuk kemudian menyusun skenario baru. Jadi, fans lama bisa merasa familier dan fans baru tidak akan kebingungan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan