Cegah Hewan Berpenyakit dengan Pemeriksaan

CIMAHI – Untuk mengantisipasi beredarnya penjualan hewan kurban berpenyakit, dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengalungan kepada hewan yang dinyatakan sehat.

Pemeriksaan dan pengalungan dilakukan secara simbolis oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahtraan Rakyat Kota Cimahi, Maria Fitriana, didampingi Plt. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi Huzein Rachmadi, di tempat penjualan hewan kurban milik Asep Suhaya, 45, di Jalan Budi Cilember RT 02 RW 04, Kelurahan Pasir Kaliki, Kecamatan Cimahi Utara, kemarin. (14/8).

Maria Fitriani mengatakan, pemeriksaan hewan kurban ini sangat penting dilaksanakan untuk memastikan kesehatan terhadap hewan yang akan dikurbankan saat Idul Adha 1439 Hijriyah pada 22 Agustus mendatang.

“Ini Upaya Pemkot Cimahi untuk memberikan ketenangan bahwa hewan sudah memenuhi syarat. Jangan sampai ada maysarakat ragu apakah hewan sudah bisa dikurbankan (atau belum),” katanya.

Menurut Fitriani, pemeriksaan hewan kurban, seperti sapi, domba dan kambing akan dilaksanakan dalam dua tahap. Yakni pemeriksaan sebelum disembelih (ante mortem) pada 13-21 Agustus dan pemeriksaan setelah disembelih (post mortem) pada 22-23 Agustus.

Fitriani menyebutkan, dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi menargetkan, hewan qurban yang diperiksa kesehatannya minimal 3.000 ekor.

“Pemeriksaan sebelum dan setelah penyembelihan supaya masyarakat merasa tenang,” sebutnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pemkab Bandung melepas 60 petugas tenaga medis dan dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban agar layak dan memenuhi syarat pada hari raya Idul Adha nanti.

Nantinya, pada saat hari H penyembelihan pihak dinas juga akan menyebarkan 250 petugas yang pemeriksaan post mortem yang sudah terlatih untuk melakukakan pemeriksaan bagian dalam hewan kurban yang sudah disembelih.

Dinas Pertanian dan Peternakan sudah melakukan pemeriksaan hewan kurban. Dan berdasarkan tahun lalu di Kabupaten Bandung ada 574 pangkalan yang tersebar di seluruh kecamatan.

“Tahun lalu yang kita temukan belum cukup umur, tapi kalau ada yang sakit kita lakukan jangan sampai terjual dah dibeli masyarakat,” katanya.

Dalam sehari kemarin pihak dinas sudah menemukan 10 persen hewan kurban yang belum memenuhi syarat karena sakit. Pihak dinas sudah memeriksa sejumlah hewan kurban sapi, domba dan kambing.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan