Butuh 25 ribu Unit Jamban

BALEENDAH – Berdasarkan hasil survey puluhan ribu masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Citarum hampir 90 persen masih membuang tinja langsung ke Sungai Citarum.

Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Harum, Kolonel Infanteri Yusep Sudrajat mengatakan, selama ini masyarakat di daerah tersebut tidak memiliki tempat pembuangan limbah sendiri. Sehingga, kotoran tinja dari jamban perorangan dibuang ke anak sungai Citarum.

’’Sungai Citarum ini sudah tercemari oleh limbah industri sampah rumah tangga, apalagi banyak rumah membuang tinja tidak melalui septiktenk,’’ kata Yusep saat di wawancara di posko sektor 21 Baleendah kemarin (28/3).

Yusep menilai, kotoran manusia dibuang ke sungai bisa mengakibatkan sungai banyak mengandung bakteri Ecoli dan bisa menyebabkan penyakit di antaranya, seperti infeksi saluran kemih, keracunan makanan, pneumonia, sesak napas, dan diare. Karena, air sungai

Melihaat kondisi ini, lanjut dia, pihaknya telah melakukan pendataan kebutuhan jamban untuk masyarakat yang berada di sepanjang anak sungai Citarum.

Dia menyebutkan, kebutuhan jamban setelah dilakukan pendataan, lanjutnya,  mencapai 25 ribu unit dari seluruh sektor. Dan di sektor 21 saja kebutuhan jamban perorangan ini baru mencapai 1.512 unit.

“Hal Itu masih kemungkinan bertambah, karena pihaknya akan terus mendata masyarakat yang belum memiliki septiktenk komunal,” jelasnya.

Sedangkan untuk kebutuhan setiap Subsektor di antaranya anak Sungai Citarik 53 unit, sungai Cipamokolan 2 unit, sungai Cidurian 40 unit, sungai Citepus 122 unit, sungai Cikapundung 422 unit, sungai Cisangkuy 256 unit, sungai Ciranjeng 182 unit, sungai Cirasea 37 unit, sungai Cibeureum 20 unit, dan sungai Murci (Muara Ciwidey) 83 unit.

’’Bantuan untuk dana kebutuhan jamban perorangan ini juga nantinya bisa langsung dari pemerintah pusat, pemerintah daerah atau CSR tergantung nantinya,’’ terangnya.

Yusep mengaku, terus melakukan sosialisasi, himbauan ke masyarakat agar memelihara Kebersihan, memberdayakan Hidup sehat. Sehingga, bisa mengembalikan ekosistem Sungai Citarum.

“Kami berharap hilangkan citra bahwa Sungai Citarum adalah Sungai terkotor didunia menjadi Sungai percontohan terbersih didunia dan untuk Indonesia Emas 2045,” terangnya.

Sementara itu, di tempat yang berbeda, Pasi Sektor 21, Kapten Cpm Erly telah melaksanakan sosialisasi di Masjid Al-Amanah Kampung. Babakan GBI RT 04/01 Desa Buah Batu Kecamatan Bojongsoang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan