BANDUNG – Semenjak BPJS Kesehatan didirikan pada tahun 2014, salah satu pelayanan yang sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan dan telah banyak dirasakan manfaatnya adalah cuci darah (hemodialisis).
Hal inilah yang dialami Saul Prih Wismantoro, 55, ketika lebih dari Tujuh tahun lalu dia divonis menderita gagal ginjal dan diharuskan untuk cuci darah dua kali dalam seminggu. Biaya yang dikeluarkan untuk cuci darah tidaklah sedikit yaitu sekitar Rp 800.000 untuk satu kali cuci darah belum termasuk obat-obatannya.
Ketika program BPJS Kesehatan diluncurkan oleh Pemerintah, badan usaha tempatnya bekerja mendaftarkannya sebagai Peserta. Selama menggunakan manfaat dari BPJS Kesehatan, Bapak Saul dan keluarga merasakan banyak sekali manfaat dari program ini.
“Saya setiap Cuci Darah di Rumah Sakit Kebon Jati pasti gratis, enggak pernah dimintain biaya lagi, ada juga obat-obatan yang gratis dan dikasih setiap satu minggu sekali, kalo saya mudik ke Jogja, saya juga masih bisa pake BPJS di sana, pokoknya BPJS mudah dan sangat membantu,” tutur Bapak Saul.
Bapak Saul juga menuturkan bahwa selama sesuai prosedur dari puskesmas/klinik dan tidak meminta untuk naik kelas, semua pelayanan bahkan obat-obatan dapat didapatkan secara gratis dan tidak dikenakan biaya lagi.
“Istri saya pernah dapat rujukan dari Balai Pengobatan Mitra Medika ke Rumah Sakit Kebon Jati untuk periksa mata dan itu gratis, malahan dapat bantuan biaya 200 ribu dari BPJS untuk beli kacamata, pokoknya selama sesuai prosedur dan enggak minta naik kelas pasti gratis kok,” katanya.
Bapak Saul memiliki harapan bahwa kedepannya setiap Rumah Sakit dapat memiliki Fasilitas Pelayanan untuk cuci darah agar lebih mempermudah setiap Peserta mendapatkan pelayanan cuci darah. *** (rohim)
