BPJS Kesehatan Beri Layanan Eksekutif Frontliner

CIMAHI– Sebagai rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) BPJS Kesehatan ke-50 dan memastikan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mendapat pelayanan terbaik, Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cimahi Yudha Indrajaya Terjun Langsung memberikan pelayanan kepada Masyarakat.

Menurutnya, lebih dari empat tahun program JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan berjalan. Dan dalam rangka HUT ke 50 BPJS Kesehatan melakukan kegiatan eksekutif frontliner. Hal ini merupakan salah satu wujud komitmen BPJS Kesehatan dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS.

“Kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami. Untuk itu, ke depannya kami berharap para Duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk memaksimalkan layanan. Kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat,” kata Yudha, usai melayani peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, kemarin. (4/7).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Cimahi menggantikan sementara tugas frontliner Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Bandung Barat untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan Cabang Cimahi, khususnya di Loket Fast Track (Pelayanan Cepat).

“Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” ucap Yudha.

Yudha menjelaskan, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80 persen dari total penduduk Indonesia.

Sebagai pembanding, lanjutnya, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru bisa meng-cover 85 persen populasi penduduk. Sementara Austria menjalankan selama 79 tahun untuk bisa meng-cover 99 persen populasi penduduk. Sedangkan Jepang memerlukan waktu 36 tahun serta Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100 persen populasi penduduk.

“Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan