Bingung Tentukan City Branding

CIMAHI – Anwar Sani, Dosen Ilmu Hubungan Masyarakat Universitas Padjadjaran, menilai jika Pemerintah Kota Cimahi masih kebingungan untuk menentukan City Branding yang cocok dan dapat merepresentasikan kebutuhan Cimahi.

Menurut Anwar, kebingungan itu terlihat dari pergantian branding Cimahi dari Cimahi Smart City ke Cimahi Creative City dalam waktu singkat.

“Dari yang saya lihat, perpindahan konsep branding dari Smart ke Creative itu sangat singkat, jadi mana yang benar sebetulnya. Mana yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah, sebetulnya harus digali lagi,” kata Anwar saat ditemui di Kantor Pemerintahan Kota Cimahi, Rabu (15/8).

Menurut Anwar, City Branding itu tentunya harus bisa dirasakan oleh semua warga Kota Cimahi, tanpa terkecuali, dan kemudian dibuktikan. Dengan pergantian branding dalam sekejap, juga menjadikan arah perkembangan Cimahi menjadi tidak jelas.

“Misalnya Smart City, apakah Cimahi sudah se-smart itu? Smart itu apa indikatornya? Apakah teknologinya atau apakah layanan publiknya. Pembuktian ke masyarakatnya itu seperti apa, jangan asal membuat branding tapi tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tuturnya.

Lantaran ketidakjelasan dan kebingungan pemerintah, ia menganggap Cimahi masih belum siap menentukan city branding yang tepat, disesuaikan dengan kebutuhan dan visi dari pemimpin Cimahi.

Agar tidak terlalu kebingungan, Anwar meminta pemerintah bisa mengonsep dan melakukan kajian dengan baik mengenai city branding yang nantinya menjadi wajah Kota Cimahi.

“Banyak step yang harus dilakukan, misalnya melakukan kajian yang komprehensif, menentukan ciri khasnya, serta memberikan injeksi internal mewakili generasi muda dan generasi tua

“Yang terakhir dan terpenting, yaitu istiqomah. Jangan buru-buru mengganti city branding tapi belum ada bekasnya,” jelasnya.

Anwar juga meminta Pemerintah Kota Cimahi tidak menjadikan Cimahi sebagai alat percobaan, karena Cimahi ini milik bersama. Sebab, bila diamati, setiap ganti pemimpin biasanya ganti konsep.

’’Kalau begini nantinya Cimahi tidak punya identitas. Kalau sudah jelas, kita baru bisa dapat pengakuan dari luar, misalnya dari pendatang maupun investor yang masuk ke Cimahi,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Komunikasi Informasi Kearsipan dan Perpustakaan (Diskominfoarpus), Tubagus Yandi, pihaknya akan mencari konsep City Branding yang cocok dan tepat bagi Cimahi dengan cara melaksanakan forum group discussion (fgd).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan