Berkomitmen Lestarikan Budaya Pencak Silat

BOJONGSOANG– Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kecamatan Bojongsoang terus mendorong dalam melestarikan budaya pen­cak silat agar tetap bertahan dan banyak diminati oleh banyak orang. Melalui kegiatan Milang­kala yang ke-2 IPSI Kecamatan Bojongsoang dan PPSI (Persa­tuan Pencak Silat Iindonesia) berkomitmen untuk terus me­majukan budaya pencak silat agar lebih maju dan berprestasi.

“Dalam kegiatan ini, semua perguruan bertemu di sini dan bisa mempersatukan pencak si­lat. Alhamdulillah, bahwa seni budaya khusus pencak silat tetap eksis masih bertahan dan tetap dilestarikan serta menjungjung tinggi prestasi dalam meraih di bidang olahraga,” kata Ali Nurdin selaku Ketua IPSI Kecamatan Bojongsoang saat ditemui Jabar Ekspres, Minggu (9/12).

Menurutnya, IPSI dan PPSI ini merupakan dua wadah pergu­ruan yang harus disatukan. Apa­lagi, perguruan di bawah IPSI Kecamatan Bojongsoang kurang lebih mencapai 25 perguruan.

“Itu ada yang di bawah naungan PPSI juga dan ada di IPSI. Jadi, Bo­jongsoang walaupun berbeda IPSI PPSI bukan berarti berbeda tapi nga­hiji menjadi dwi tunggal. Mudah-mudahan momen ini menjadi baro­meter serta motivasi bagi kecamatan lainnya supaya bisa menyatukan Dwi Tunggal PPSI dan IPSI,” katanya.

Dia menyebutkan, IPSI Bojong­soang yang beralamat di Kampung Cikoneng Desa Bojongsoang Ke­camatan Bojongsoang RT 06 RW 07 tersebut, memiliki anggota kepengurusan kurang lebih 50-an orang. Bahkan, pihaknya berhasil mengikuti berbagai event yang diikuti serta mendapatkan berba­gai prestasi dengan meraih Juara West Java sebagai Juara Umum.

“Kemarin juga mendapat juara tingkat kabupaten. Melalui event seperti ini bertujuan untuk men­cari bibit-bibit dalam mempersi­apkan untuk ke jenjang event ke level lebih tinggi. Rencana IPSI mau mengadakan lagi event se-Jabar karena PPSI ini mencakup se-Bandung Raya,” ungkapnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, pen­cak silat merupakaan hal yang sangat penting. Dengan ilmu pencak silat otomatis membangun jatidiri.

“Jadi menguatkan dulu jati dirinya dengan mempelajari ilmu pencak silat. Minimalnya bisa membela diri dalam artian tetap memper­tahankan seni tradisi yang ada, khususnya di Jawa Barat. Bukan hanya laki-laki, sekarang perem­puan juga banyak bahkan mayo­ritas sekarang perempuan yang antusias dengan mempelajari ilmu bela diri ini,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan