Bekraf Bidik Industri Animasi Cimahi

CIMAHI – Dibidang Animasi kota cimahi patut berbangga. Sebab, keberadaan komunitas kreatif di bidang animasi ternyata mampu mengangkat Kota Cimahi menjadi gudangnya para animator berbakat di Indonesia.

Melihat peluang ini Badan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi kreatif (Bekraf), Fadjar Hutomo memberikan fasilitas sarana di gedung Baros International Animation Festival dan Gedung Technopark yang didalamnya terdapat tema animasi.

Menurutnya, pelaku ekonomi kreatif di Cimahi semakin terus berkembang. Bahkan, beberapa SMK menjadikan animasi sebagai kurikulum pembelajaran. Sehingga, melihat potensi ini harus dikembangkan.

Fadjar mengungkapkan, Bekraf menjembatani pertemuan pelaku ekonomi kreatif subsektor animasi untuk menjelaskan the nature of the business kepada 60 lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.

“Khususnya saya dari akses permodalan, agar kawan-kawan industri keuangan ini paham dan nantinya mereka bisa masuk mendanai subsektor industri animasi kreatif,” ungkapnya.

Fadjar menjelaskan, BFC merupakan sharing session dari pelaku ekonomi kreatif kepada lembaga keuangan mengenai karakter bisnis mereka. Sehingga sumber pembiayaan industri kreatif khususunya animasi dapat disalurkan kepada pelaku ekonomi kreatif termasuk di Kota Cimahi.

“Saya berharap dengan acara ini lembaga keuangan yang hadir dapat memperdalam pengetahuan subsektor animasi dan bermanfaat mendorong ekonomi kreatif sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia dimasa mendatang,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Adet Chandra, mengatakan, dengan acara BFC, pihak perbankan diharapkan bisa masuk mendanai industri kreatif di Kota Cimahi.

“Mudah-mudahan itu menjadi suntikan awal untuk mendapatkan penghasilan bagi industri kreatif animasi agar lebih maju. Kalau sudah maju, baru investor bisa masuk mendanai,” kata Adet.

Menurutnya, untuk saat ini para investor tidak mungkin langsung memberikan dana pada perusahan start up yang baru merintis. Sehingga untuk industri kreatif di Kota Cimahi yanv sudah survive bisa keluar dari zona nyaman.

“Jumlah industri kreatif di Kota Cimahi ini naik turun, alhamdulillah sekarang jumlahnya sudah 11 karena usaha dari para pelaku usahanya itu susah maksimal,” kata Adet.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan