Bantuan untuk Petani Rp 12.6 Miliar

SOREANG – Untuk mengembangkan sektor Pertanian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah mengalokasikan  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 12.6 miliar lebih.

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengatakan, dana tersebut diberikan kepada 550 kelompok tani yang berada di Kabupaten Bandung, untuk membantu meningkatkan kualitas pangan dan pengembangan tekhnologi agar mampu berdaya saing.

“ Ini untuk kelompok tani, terdiri dari petani padi lahan kering, budi daya mina padi, padi khusus, jagung hibrida, kedelai, ubi kayu, bantuan benih padi, benih jagung dan perbaikan infrastruktur pertanian,” jelas Dadang ketika ditemui pada acara Sosialisasi Pendampingan dan Pengawalan Kegiatan Tanaman Pangan oleh Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) 2018, di Gedung Mohamad Toha Soreang, kemarin (10/4).

Dadang menilai, jumlah bantuan cukup besar diperlukan. Sehingga, diperlukan pendampingan dari TP4D untuk mengawal dan proyek pembangunan yang dilakukan. Sehingga, untuk pelaksanaannya Pemkab telag bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Bale Bandung.

Selain itu, akan diselenggarakan kegiatan sosialisasi pendampingan dan pengawalan sebagai tindakan preventif yang dilakukan TP4D untuk mencegah pelanggaran hukum dalam proyek pembangunan.

Dadang menuturkan, para kelompok tani dapat fokus terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga anggaran yang ada dapat terserap dengan baik tanpa ada penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

’’TP4D harus mengawal, dan mengamankan apapun proyek pembangunan yang masuk di dalam kategori strategis nasional, yang berhubungan dengan kebutuhan pokok masyarakat,” jelasnya.

Setiap tahunnya proyek pembangunan di Kabupaten Bandung terutama di bidang pangan selalu menunjukan angka-angka yang membanggakan, ini tidak terlepas dari peran para petani, penyuluh dan seluruh kelompok tani yang ada di Kabupaten Bandung.

“ Tanah yang kita miliki semakin sempit karena alih fungsi lahan, dengan jumlah penduduk Kabupaten Bandung yang sekarang sudah mencapai 3,6 jiwa, kita harus bisa meningkatkan kemampuan para petani agar pertanian-pertanian lebih kreatif, inovatif dan modern mengikuti perkembangan zaman,” paparnya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan