Ateng Ingin Ketemu RK

BANDUNG – Kesehatan jadi barang mahal bagi Ateng Priatna dan keluarga. Hal itu lantaran pria berusia 46 tahun itu sudah 13 tahun terakhir harus bolak balik ke rumah sakit untuk cuci darah (hemodialisis).

”Sudah lama (menderita sakit). Awalnya sewaktu dulu masih kerja di salah satu dealer di kota Bandung,” sebut Ateng, ditemui Jabar Ekspres di rumahnya Jalan Pasirleutik RT 1/9 Kota Bandung, kemarin (2/1).

Kondisinya makin memilukan, karena dia tak mampu bekerja setelah kaki kananya mengalami patah tulang saat dirinya menjadi tukang ojek pangkalan di Jalan Cimuncang Lima bulan lalu. Saat itu, diceritakan dia, saat menarik menjemput penumpang di Ujungberung dirinya mengalami kecelakaan yang menyebabkan kaki kanannya patah.

”Jadi setiap periksa, kaki sudah lurus. Besoknya harus cuci darah ikatannya harus dibuka jadi bengkok lagi,” ungkapnya.

Sebelum divonis dokter tidak bisa berjalan, dalam keadaan sakit gagal ginjal yang di derita dia tetap bekerja menjadi tukang ojek pangkalan untuk sekadar mencari penyambung hidup dan keperluan lainnya. Namun sekarang dia tidak bisa berjalan dan melakukan aktivitas. ”Ya sehari-hari di atas kasur aja,” katanya.

Deritanya makin menjadi, istrinya yang turut membantu dapur tetap ngebul juga terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempat kerjanya. PHK pada istrinya itu lantaran dia sering izin untuk mengantar suaminya cuci darah.

”Sekarang bingung kalau mau cuci darah ongkos kerumah sakitnya dari mana? Mana seminggu dua kali, da kalo biaya cuci darah mah sudah di tanggung kartu Indonesia sehat,” katanya.

Dia mengaku sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah kota Bandung dalam hal kesehatan sampai sejauh ini. ”Belum ada bantuan dari kelurahan atau kecamatan, paling yang terakhir ada bantuan beras. Terus nggak ada lagi,” selorohnya.

Dia mengaku sudah mencoba meminta bantuan dengan mengajukan proposal ke beberapa intasi baik pemerintahan maupun satwa. ”Yang terakhir dapat bantun dari Daarut Tauhid, itu pun cuman sekali,” tuturnya.

Ateng berharap agar bisa ketemu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk meminta bantuan dan bilang masih ada warganya yang masih perlu bantuan. ”Ya pengen ketemu sama kang Emil (sapaan Ridwan Kamil), mau minta tolong buat disediakan kendaraan buat kerumah sakit. Da sekarang saya dan istri sudah tidak berpenghasilan, mau minta tolong siapa lagi kalo bukan sama pemerintah,” harapnya. (pan/ign)

Tinggalkan Balasan