Akur Bantah Jual Beli Jabatan

NGAMPRAH– Tim sukses Aa Umbara dan Hengki Kurniawan (Akur) mengingatkan kepada para relawan dan simpatisan agar tidak menawarkan jual beli jabatan ke sejumlah kalangan birokrasi. Hal itu seiring dengan munculnya oknum yang mengaku sebagai orang dekat atau tim kepercayaan dari paslon Akur dengan menawarkan jual beli jabatan.

Ketua Koordinator Kampanye Timgab Akur, Kustiwa Kartawiria mengakui, saat ini euforia kemenangan relawan dan pendukung sangat luar biasa. Apalagi, secara keseluruhan tim relawan Akur yang tercatat sampai tingkat desa mencapai 27.604 orang. Kondisi ini jika tidak dikontrol atau diingatkan bisa saja euforianya menjadi tidak terkendali. Semisal masuknya relawan ke ranah yang bukan jadi kewenangannya. “Jangan sampai membuat kegaduhan atau menjanjikan sesuatu yang bukan ranah dan kewenangannya dengan mengaku dari tim relawan dan timses Akur. Itu tidak dibenarkan apalagi sampai menawarkan jual beli jabatan,” kata Kustiwa di Padalarang.

Kustiwa mencontohkan, berkaca dari euforia pascapilkada sebelumnya, seringkali tim pendukung atau relawan yang masuk ke birokrasi dan menawarkan sejumlah jabatan dengan imbalan tertentu. Hal ini juga yang dikhawatirkan menimpa tim relawan Akur sehingga harus ada proteksi sejak dini. Karena, urusan birokrasi terlebih rotasi mutasi kewenangannya ada di bupati dan wakil bupati sebagai user-nya. 

“Sekarang ini kami sedang fokus memenuhi janji politik saat kampanye ke masyarakat terkait aspirasi pembangunan. Di masa transisi ini, dibutuhkan tim yang tidak terkontaminasi kepentingan politik dan tidak merambah ke wilayah yang belum jadi kewenangan bupati terpilih,” ujarnya. 

Sementara, Ketua Tim Pembina Keluarga Akur Megahary Pudjiharto menambahkan, kewibawaan Akur (Aspiratif, Kreatif, Unggul, dan Rasional) harus dijaga. Pemerintahan harus steril dan tidak direcoki oleh urusan yang mengatasnamakan relawan. Sebab, setelah mengantarkan Akur menang, tugas relawan selesai dan akan diganti oleh tim transisi yang nonpartisan. 

“Tim transisi akan mengonsep rencana kerja sesuai dengan visi misi Akur termasuk program 100 hari kerja. Kalau ke birokrasi ada yang mengatasnamakan Akur dan menjanjikan jabatan, itu tidak benar, tolak saja dan laporkan ke Posko Timgab Akur. Karena memang itu sudah memanfaatkan nama besar Akur untuk dijual, itu kami sesalkan,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan