Ajay Minta Pemudik Tak Bawa Sanak Saudara

CIMAHI– Kedatangan pemudik dari kampung halamannya tak jarang menjadi gerbang kedatangan kaum urban ke kota besar. Pasalnya, para pemudik kerap membawa sanak saudara dari kampung halamannya untuk mencari peruntungan atau mendapatkan lapangan kerja.

Tak beda dengan Kota besar lainya, meski Kota Cimahi mempunyai wilayah yang kecil dan kalah populer sebagai kota tujuan urbanisasi ketimbang Jakarta dan Bandung, namun Cimahi tetap memiliki daya pikat tersendiri sebagai destinasi kaum urban mendapatkan pekerjaan.

Untuk itu, Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna meminta kepada dinas terkait untuk dapat mengantisipasi kedatangan kaum urban tersebut. Mereka yang harus dapat mengantisiapsi mulai dari aparat pemerintahan yang paling bawah yaitu RT, RW, dan kelurahan.

“Mereka kan yang mengetahui kondisi di lapangan. Biasa yang namanya mudik apalagi saat arus balik, pemudik itu suka mengajak saudara dan temannya dari kampung. Dalam beberapa kesempatan, saya sudah sering bicara ke RT, RW, dan lurah, pengawasan terhadap pendatang perlu diperketat,” katanya, disela sela pelaksanaan open house idul fitri 1439 H, dikediamannya, Jalan Karya Bhakti, Kota Cimahi.

Ajay menjelaskan, meskipun Kota Cimahi merupakan salah satu kota industri di Indonesia, namun bukan berarti banyak lapangan pekerjaan tersedia. Karena hal tersebut terjadi akibat dari pihak pemerintah yang akan tetap memprioritaskan lapangan pekerjaan yang ada di Cimahi untuk warga Cimahi yang masih menganggur.

“Angka pengangguran di Cimahi ini cukup tinggi, ada sekitar 14 ribu orang menganggur. Jadi lapangan pekerjaan di sini kami prioritaskan untuk warga Cimahi dulu. Bukan berarti Cimahi menolak urbanisasi, tapi orang yang mau datang ke Cimahi, kalau pekerjaannya belum jelas, mending jangan dulu merantau,” jelasnya.

Ajay mengaku pihaknya cukup kerepotan untuk mengendalikan kaum urban yang kepalang datang dan mencari peruntungan di Kota Cimahi.

“Jujur saja, susah mengendalikan pemudik yang pulang ke Cimahi membawa saudaranya. Akhirnya banyak dari mereka yang nekat ke Cimahi tanpa bekal kemampuan dan bekal ekonomi yang cukup justru jadi beban keluarga dan beban daerah,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan