Ada Anak Asuh yang Sudah jadi Dokter

Dari 4.200 yang didaftarkan untuk mendapat Anugerah ASN, terdapat 5 terbaik. Seorang di antaranya berasal dari Jawa Barat, yakni Endang Yuli Purwati dari SMAN 4 Bandung. Tak hanya itu dia juga meraih penghargaan The Most Influential ASN 2018. Bagaimana perjalanan kisahnya, berikut liputannya.

IGUN GUNAWAN, Bandung

ENDANG Yulli Purwati, guru Agama Islam di SMA Negeri 4 Bandung terlihat kelelahan. Meski dalam kondisi kurang fit, tapi dia masih memaksakan diri untuk menjawab pertanyaan Jabar Ekspres.

Salahsatu alasannya, menurut warga kawasan Kopo Permai, Sukamenak, Bandung ini. Ini merupakankesempatan dia untuk menyampaikan tugas-tugasnya setelah mendapatkan penghargaan bergengsi The Most Influential ASN 2018.

”Seneng banget diwawancarai. Karena kebetulan itu mah kesempatan saya, untuk menyampaikan tugas saya. Karena oleh Kemenpan-RB. Kami, ber-15, kan pertama 15, sebelum menjadi 5 dan sebelum menjadi 3, itu 15 dulu.”

”Nah dari 15 itu kami ditugaskan untuk menjadi duta-duta PNS inpiratif ke seruruh Indonesia jadi ibaratnya, sekarang saya sudah harus siap berangkat ke mana saja, untuk memberikan inspirasi kepada para PNS. Bagaimana sih, seharusnya kita menyiapkan diri kita itu bekerja melayani dan menyatukan bangsa, itukan konsepnya PNS seperti itu kan,” ujar perempuan kelahiran Tahun 1959 itu.

Selain sebagai guru, terny­ata Yuli mempunyai profesi mulia yakni mempunyai 27 anak asuh yang saat ini be­rada di rumahnya. Anak-anak asuh itu menurut Yuli, bera­sal dari korban perkosaan, perzinahan dan anak-anak miskin yang terlantar.

Makanya, tak heran jika waktu mengajarnya sebagai guru yang seharunya 24 jam dalam seminggu. Justru 24 jam dalam sehari, full.

”Tapi ternyata saya bekerja bukan 24 jam satu minggu, tetapi 24 jam satu hari. Ka­rena apa, karena begitu bayi saya menangis, atau sakit mau nggak mau kan (harus mera­wat) nggak mungkin kan saya harus mendiamkan mereka. Itu mungkin contohnya saya,” ungkapnya.

Sementara itu, masuk dirinya menjadi 15 besar dengan orang-orang hebat di ASN sempat membuat dirinya minder dirinya. Hal itu lan­taran strata pendidiknya lebih tinggi dari Endang. Padahal sebenarnya justru dia hebat. Mampu mengasuh anak-anak terlantar, menyekolahkan bahkan dari sekian bnayak itu 8 anak sudah jadi sarjana, dan satu di antaranya men­jadi dokter.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan