41 Trayek Mati Kerena Sepi Penumpang

SOREANG – Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung berencana akan merekturisasi trayek angkutan. Sebab, dari 77 trayek angkutan kota (Angkot) saat ini hanya 50 persennya saja yang aktif beroperasi.

Kabid Angkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Hilman Kandar menyebutkan, untuk angkutan umum sekarang tinggal 36 trayek yang terdiri trayek lokal dan trayek Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

Menurutnya, keberadaan trayek perlu diselaraskan dengan kondisi saat ini. Sebab, kondisinya masih ada trayek lokal yang masih bersatu dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.

’’Masyarakat juga banya permintaan agar wilayahnya dilayani trayek angkutan kota,” ucap Hilman kepada wartawan belum lama ini.

Dia menilai, tidak berfungsinya trayek-trayek tersebut kemungkinan besar Angkot mengalami sepi penumpang. Sehingga, banya pengusaha angkot memindahkan trayeknya.

Bahkan, masyarakat banyak menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkot.

Himan mengatakan, salah satu trayek yang mati adalah Ciwidey-Rawabogo. Trayek ini mengalami penurunan penumpang karena masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi ketimbang angkot.

” Warga kan ingin nyaman. angkutan umum saat ini juga banyak kekurangan. Warga juga sering mengeluh karena mengetemnya lama,” kata dia.

Hilman menyebutkan, saat ini jumlah angkot melayani trayek dalam kota berjumlah 2.500 unit. Jumlah armada angkot AKDP yang masih beroperasi ada 5.000 unit. Angkot AKDP ini misalnya trayek Soreang-Leuwipanjang, Soreang-Cimahi, dan Banjaran-Tegallega.

Hilman menambahkan, untuk kebutuhan transportasi kebanyakan masyarakat lebih memilih angkutan berbasis alplikasi. Sehingga, keberadaan angkot tidak dapat bersaing karena segi kenyamanan.

’’Ini tantangan para pengusaha angkutan umum agar bisa berkompetisi dalam bidang usahanya sesuai dinamika kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat,” katanya. Pungkas Hilman. (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan