400 Ton Sampah DiHasilkan Selama Lebaran di TPS Liar

SOREANG – Tidak kurang dari 400 ton sampah diangkut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung selama libur lebaran tahun 2018.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan, sampah tersebut berasal dari 50 titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bandung.

“Pemerintah terus berupaya menangani persoalan timbulan sampah di TPS liar selama libur lebaran. Sudah 400 ton sampah kita angkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sarimukti sejak 11 juni lalu, namun sampah saat ini timbunan sampah di TPS liar masih sering terjadi” ungkap Asep

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya sudah mengoptimalkan sarana yang ada untuk mengangkut sampah. Sebanyak 80 unit truk sampah berkapasitas 6- 8 meter kubik, yang beroperasi sejak tanggal 11 — 13 Juni. Pada malam takbiran tambah Asep, DLH mengoperasikan 21 armada truk sampah yang digunakan di beberapa titik TPS liar. Tumpukan sampah paling banyak , yakni di Jl. Alfathu Soreang, Jl. Parungserab, Dangdeur Desa Sayati kec. Margahayu.

“Kita optimalkan 80 armada pengangkut sampah dan memaksimalkan 21 truk saat malam takbiran. Untuk personil kita tugaskan 105 orang, terdiri dari 1 supir dan 4 kernet setiap truk yang tersebar di seluruh wilayah,” imbuhnya.

Asep Kusumah mengapresiasi para petugas kebersihan yang sigap menjalankan puasa sambil bekerja. Dari 11-13 Juni bertugas, para personil itu kata Asep kembali bekerja tanggal 18 Juni untuk melakukan pembersihan sampah di TPS liar dan TPS lainnya.

Selain para personil kebersihan kata dia, para kader lingkungan juga turut membantu pemerintah dalam menangani persoalan sampah. Bahkan, pada hari raya idul Fitri, komunitas Kampung. Saber melakukan bersih-bersih di sejumlah wilayah pariwisata.

Sampah tersebut dihasilkan dari para wisatawan. Sedangkan kader lingkungan yang ada di Sayati, Katapang, Pasirjambu dan beberapa jalur protocol pun ikut membantu membersihkan sampah,” jelasnya.

Sebagai upaya menyelesaikan persoalan sampah yang terus terjadi, Dia menekankan kepada masyarakat agar ikut menjadi sumber solusinya, dengan cara menangani sampah sejak skala rumah tangga.

“Selain itu kita harapkan agar masyarakat iktu mendukung program pemerintah yakni membuat 2 lubang biopori setiap rumah untuk sampah organik dan pemilahan sampah anorganik,” harap Asep.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan