17 Perempuan Sambut Bulan Cinta Inggit Garnasih

Bandung – Pengguna Jalan Astana Anyar mendadak kaget. Meski macet, agak sumringah. Sebab, penyebab macet tak biasa. Mereka adalah 17 perempuan cantic yang sengaja menari untuk melakukan aksi Bulan Cinta Ibu Bangsa Inggit Garnasih dengan tema ‘Street Art Performance 17 Penari Perempuan Untuk Inggit Garnasih’. Aksi ini merupakan rangkaian kegiatan dalam menyambut hari lahir Inggit Garnasih yang jatuh pada 17 Februari mendatang.

Tak hanya pengguna jalan raya. Para pengunjung pasar barang bekas (loak) pun tentu kaget dengan pemandangan tak biasa itu. ”Marake kabaya, aya naon? (Menggunakan kebaya, ada apa ya?),” ungkap salah seorang pengunjung pasar loak.

Tapi toh ungkapan si pengunjung tadi langsung terjawab dengan sendirinya. Dengan gaya kebaya zaman doeloe, termasuk foto dan figura lawas, dia pun akhirnya ngangguk-ngangguk sendiri. ”Oh ibu Inggit,” ucapnya.

Untuk diketahui, Inggit Garnasih merupakan istri kedua proklamator Presiden Soekarno. Aksi itu sendiri, sengaja digelar untuk menunjukkan kebesaran sosok Ibu Inggit Garnasih di Kota Bandung.

Dari pantauan, sebelum memulai aksinya sebanyak 17 penari yang berasal dari Sekolah Ra’jat (SR) Iboe Inggit Garnasih dan Mahasiswi ISBI berkumpul di kediaman istri kedua Presiden Soekarno, di Jalan Ciateul, Kota Bandung, kemarin (4/2). Mereka kemudian memulai aksinya dengan menggelar tarian di area dalam rumah bersejarah yang kini berfungsi sebagai Museum. Gerak tari yang muncul menjadi ekspresi yang menggambarkan kebesaran sosok Ibu Inggit Garnasih.

Dengan menggunakan kebaya settingan zaman dulu, 17 penari itu kemudian bergerak menyusuri Jalan Astana Anyar sambil melakukan tarian. Aksi itu cukup menyita perhatian para pengguna jalan yang melintas. Sebab, penari tak hanya dilakukan perempuan cantik, tapi juga menyertakan anak-anak sebagai bagian dari pengenalan sejarah yang dilakukan sekolah Sekolah Ra’jat (SR) Iboe Inggit Garnasih.

Untung, cuaca agak mendung. Para penari pun tak terganggu teriknya matahari. Mereka tampak tetap asik menari. Mereka juga tetap asik melakukan gerakan tari di setiap gang yang disusuri untuk mengenakan sosok Ibu Inggit Garnasih kepada masyarakat. Termasuk saat masuk ke area Jalan Liogenteng.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan