15 Orang Dinyatakan Meninggal Akibat Difteri

BANDUNG – Di Jawa Barat saat ini sedikitnya sudah 15 orang meninggal akibat terjangkit penyakit Difteri. Bahkan, berdasarkana informasi dari berbagai ada 126 warga Jabar yang masih dalam perawatan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dodo Suhendar mengatakan, pihaknya sudah menetapkan 15 wilayah di Jabar berstatus kejadian luar biasa (KLB). Bahkan, pihaknya memperluas status KLB hingga Sukabumi.

Dirinya menyebutkan, pada awalnya ada 252 orang yang diindikasi terkena Difteri. Namun setelah dilakukan pemeriksaan hampir setengahnya negatif.

’’Jadi yang sekarang yang masih ditangani itu ada 126 orang yah,’’jelas Dodo kepada wartawan kemarin (7/1)

Untuk penanganannya, lanjut dia, Dinkes Jabar memberikan pencegahan dini pada wilayah yang dinyatakan terjangkit virus Difteri untuk memutus rangkaian penularan dengan menerapkan Outbreak Respons Immunitations (ORI).

Dia mengaku pencanangan pemberian anti virus Difteri mengalami keterlambatan karena kurangnya suplai vaksin di wilayah Jawa Barat.

“Untuk tahun ini rencana pencanangan pemberian vaksin anti Diftery akan dilakukan pada Februari 2018,”tutur Dodo.

Pihaknya juga memberikan Anti Dhipteria Serum (ADS) kepada masyarakat yang dinyatakan positif terkena virus Diftery. Sedangkan yang baru terkena gejala saja diberikan anti biotik.

Dodo menuturkan pemberian vaksin anti Difteri akan dilakukan di setiap sekolah yang ada di Jawa Barat. Pasalnya, virus ini sangat rentan menyerang usia 1-15 tahun.

“Rata-rata virus ini menyerang usia anak sekolah. Ke depannya kita akan vokus memberikan vaksin anti Diftery di beberapa sekolah,”terang Dodo.

Dodo menambahkan, gejala terserang virus Diftery salah satunya suhu panas tubuh yang tinggi dan berlangsung lama. Namun dengan kesadaran masyarakat, biasanya langsung memeriksakan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

“Jika suhu tubuh tinggi lebih baik secepatnya diperiksa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat sehingga bisa diketahui apakah itu positif terkena Difteri atau tidak,”pungkas Dodo. (bbs/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan