Waspadai Wabah Nyamuk Chikungunya

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengingatkan seluruh masyarakat agar lebih waspada terhadap penyebaran penyakit chikungunya terutama bagi kalangan petani yang kerap tinggal di perkebunan dan pesawahan dengan kondisi cuaca hujan seperti saat ini.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Pupu Sari Rohayati kepada wartawan di Ngamprah, kemarin.

Pupu menyebutkan, cuaca tak menentu seperti sekarang ini, perkembangan nyamuk yang ditimbulkan jenis aides albopytus ini akan banyak dan cepat mudah menyerang setiap orang. “Penyakit ini sakit menyiksa tubuh manusia walaupun tidak sampai mengakibatkan meninggal dunia seperti DBD.

Penyakit ini banyak terjadi pada cuaca tak menentu dan musim hujan seperti sekarang, khusus petani kami minta mewaspadai penyakit tersebut,” ujar Pupu di Ngamprah, Rabu (15/3).

Pupu menambahkan, chikungunya ini merupakan pengaruh dari perubahan cuaca yang ekstrim dan pengaruh dari pergantian musim serta pengaruh lingkungan.

Biasanya gejala awal terkena chikungunya misalnya mengalami demam tinggi dan mengalami sakit pada bagian persendian kaki dan tangan.

“Gejala chikungunya ini pertama memang akan demam tinggi, namun yang paling dominan akan nyeri pada tulang, sehingga tak jarang tubuh kita akan sulit digerakan seperti orang struk,” terangnya.

Lebih jauh Pupu mengungkapkan,  penderita chikungunya juga perlu pengobatan secara intensif jika memang suhu tubuhnya mengalami demam tinggi.

Tidak terkecuali bagi para petani yang setiap hari harus berangkat ke areal pesawahan. “Apalagi petani yang ada di pesawahan akan mudah terserang nyamuk berbahaya ini di musim hujan. Makanya kita minta agar lebih hati-hati,” ungkapnya.

Bila sudah memasuki bulan April, kata dia,  perubahan pancaroba akan mulai terjadi. Sehingga tidak jarang nyamuk jenis aides albopytus ini mulai menyerang para petani dengan menularkan virus chikungunya.

Sepanjang tahun ini, kata Pupu, pihaknya belum melakakun temuan kasus penyakit chikungunya tersebut. Meski begitu, menurutnya masyarakat agar senantiasa melakukan gerakan PSN. Gerakan PSN ini, sama halnya dengan gerakan 3M yakni menutup, menguras, dan menimbun tempat air yang berpotensi sebagai sarang nyamuk.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan