Waspada Pengidap Diabetes Terus Naik

jabarekspres.com, BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat penyakit diabetes melitus yang dialami warga berada diposisi kelima setelah stroke, lansia, hipertensi dan  jantung. Setiap tahunnya, peningkatan penyakit diabetes rata-rata naik 12 persen.

Kepala Dinkes Kota Bandung Rita Verita mengatakan tren pertumbuhan penyakit diabetes terus meningkat. Penyebabnya utamanya, pola hidup yang kurang baik dan pola makan yang serba instan. Lagi pula, penanganan penyembuhanpun tak bisa dilakukan dalam satu kali. ”Kan tidak sedikit warga mengonsumsi gula dengan berlebih, tidak memperdulikan kesehatan sama sekali,” ucap Rita di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, kemarin (16/11).

Rita menyebut, sebagai perbandingan untuk Kota Bandung pada 2012, sebanyak 21.400 warga dinyatakan terkenal positif penyakit diabetes melitus. Kemudian, 2013 jumlahnya menjadi 33.600 atau terjadi kenaikkan 12 persen. ”Artinya, penyakit diabetes tidak bisa ditangani dalam sekali berobat. Jika tidak bisa ditangani sekali berobat pasti jumlahnya setiap tahun terus naik,” imbuhnya.

Lebih lanjut Rita menyebut, seandainya orang yang terkena diabetes melitus sudah dipastikan seumur hidupnya bakal bergantung pada obat-obatan. Penyakit teraebut tidak bisa dihilangkan dalam sekali kontrol, melainkan harus rutin melakukan pengecekan kadar gula darah dalam tubuh secara berkala. ”Rata-rata usia 15 tahun juga sudah ada yang kena. Tren di kota Bandung usia muda sudah terkena diabetes,” paparnya.

Rita mengungkapkan, sebaran penyakit diabetes hampir merata disemua wilayah di Kota Bandung. Maka dari itu, pihaknya meminta warga untuk mengimplementasikan intruksi Presdir nomor 1 tahun 2017 bahwa semua masyarakat diwajibkan mengenal Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

”Ini salah satu upaya mencegah tren penyakit ini meningkat. Dengan adanya Germas ini, kami yakin bisa menekan angka penyakit diabetes melitus,” ujarnya.

Selain itu sambung Rita, pihaknya sudah mengintruksikan ke jajarannya untuk terus mengedukasi warga terkait bahaya penyakit diabetes termasuk meningkatkan pengetahuan dokter-dokter di Puskesmas untuk lebih teliti dalam penanganan setiap pasien diabetes melitus. “Pemeriksaan diabetes di Puskesmas itu gratis, tolong dimanfaatkan,” pungkasnya. (pan/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan