Wabup Bandung Resmikan Jalan Rancasaar

Keberhasilan Desa Biru Kecamatan Majalaya sebagai pemenang lomba desa tingkat provinsi Jawa Barat, memang sudah terbukti. Selain pengelolaan potensi wilayah, dengan inovasi desa untuk masyarakat, Desa ini juga membangun infrastruktur jalan desa dengan betonisasi di RT 21 dan 22 dengan swadaya.

ERUS RUSTANDI-JABAR EKSPRES

Adalah Wakil Bupati Bandung H Gun Gun Gunawan yang secara resmi membuka operasional jalan Rancasaar Desa Biru Kecamatan Majalaya sepanjang 1.080 meter, balum lama ini.

Kata dia, budaya gotong royong di desa Biru harus terus dijaga. Karena respon positif masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan, membuat desa ini sangat berkontribusi dalam mendukung visi dan misi pembangunan Kabupaten Bandung.

“Alhamdulillah jalan Rancasaar Tanjung Desa Biru Kecamatan Majalaya sudah dibeton. Kita sangat mengapresiasi, karena selain dari daya dukung dana desa, ada partisipasi masyarakatnya juga. Yang terpenting adalah percepatan pembangunan di desa, berasal dari adanya kesadaran masyarakat untuk rasa memiliki dan mencintai wilayahnya,” jelas Gun Gun Gunawan kepada wartawan.

“Percepatan pembangunan di Kabupaten Bandung, bukan saja di Majalaya, tapi juga di desa lain. Maka kita harapkan masyarakat lain di seluruh wilayah bisa bergotong royong, untuk saling mendukung dan bahkan jadi contoh untuk warga lainya,”sambungnya.

Gun Gun meyakinkan, apa yang sudah dibangun melalui dukungan Pemdes, Muspika dan masyarakat di desa itu untuk ditiru desa lain. Terlebih mengenai daya dukung pendanaan baik dari dana desa, pajak masyarakat, swadaya ulama, umaro dan para agniya.

Kepala Desa Biru Asep Zaki Kamil mengatakan sesuai rencana kegiatan yang dialokasikan dana desa, jalan Rancasaar Tanjung tersebut tadinya hanya akan dibeton 620 meter. Namun keinginan warga sangat besar untuk memperluas pembangunan jalan.

“Atas keinginan warga yang sangat peduli, akhirnya pembetonan jalan Rancasaar Tanjung dilakukan sepanjang 620 meter dari dana desa dan sekitar 460 meter dibiayai dari swadaya masyarakat,” terangnya.

Bertepatan dengan perayaan tasyakur atas raihan lomba desa tingkat provinsi, Zaki mengaku masyarakat Desa Biru sangat menjungjung tinggi budaya sabilulungan. Pada kesempatan itu seluruh warga menggelar “mayor” istilah untuk makan bersama di depan rumah di sepanjang jalan.

Tinggalkan Balasan