US Harus Jadi Indikator Kelulusan

jabarekspres.com, CIMAHI – Sebanyak 124 Sekolah Dasar di Kota Cimahi saat ini tengah memulai Ujian Sekolah (US) yang diikuti 8.108 siswa.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Cimahi, Dikdik S Nugraha mengatakan, US di laksanakan selama 3 hari dari 15-17 Mei 2017 dengan mata pelajaran yang di ujikan yaitu, Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.

Menurutnya, untuk pengawasan, menggunakan sistem silang antar guru bidang studi.Sehaingga, dengan kesiapan sekolah dan siswa dalam pelaksanaan ujian ini, diharapkan bisa menggambarkan kualitas pendidikan di Kota Cimahi.

“Jadi meski ini bukan penentu kelulusan, namun pihaknya tetap memprioritaskan pelaksanaan UN ini,”jelas dia ketika ditemui disela-sela peninjauan pelaksanaan UN di SDN Baros Mandiri 5 Jalan Terusan Sudirman kemarin (15/5).

Dikdik mengaku, pihaknya tetap memperioritaskan UN. sebab hasil dari UN tersebut akan jadi standar bagi para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah selanjutnya atau ke tingkat SMP. Sehingga, sebagai pihak penyelenggara harus mempunyai kesiapan yang betul-betul.

“Sejak awal sudah disiapkan dengan koordinasi dan pembinaan untuk pelaksanaan UN,” ucapnya.

Ia menjelaskan, saat ini pelaksanaan UN untuk tingkat sekolah dasar, masih berbasis kertas. Namun demikian jika kedepan untuk pelaksanaan UN tingkat SD harus dilaksanakan dengan berbasis komputer, maka pihaknya akan berusaha menyiapkan perangkat pendukung, meski tetap akan melihat kemampuan anggaran.

Ditempat yang sama, Pelaksana tugas Wali Kota Cimahi, Sudiarto meyakini bahwa setiap sekolah, pasti sudah membekali para muridnya dengan berbagai persiapan. Sebab lanjutnya, setiap sekolah berkeinginan menjadi yang terbaik diantara sekolah yang lain.

“Sekolah tidak mau kalah berlomba-lomba agar siswanya meraih nilai terbaik. Apalagi yang menyandang nama baik ingin selalu mempertahankan,” katanya.

Sudiarto meyakini, semua sekolah yang ada di Kota Cimahi, baik SD atau MI sudah berkualitas. Namun, ia berpendapat, setiap ujian akan menyebabkan adanya beban tersendiri bagi para siswa.Sehingga, jika tidak hati-hati dalam pengerjaannya akan menyebabkan perolehan nilai yang kurang baik.

“Kami berharap kelulusan siswa SD mencapai 100 persen dengan nilai rata-rata bisa lebih baik dari tahun lalu,” pungkasnya. (ziz/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan