Upload Foto Meroko di Medsos Tuai Kecaman

jabarekspres.com, SOREANG – Foto yang diduga seorang pelajar SMP salah satu sekolah SMP di Kecamatan Ciparay beredar di dunia maya dengan memperagakan meroko seperti layaknya orang dewasa.

Akun Facebook bernama Elsa X Alamahoy ini memperlihatkan foto berdua yang sedang meroko. Kontan saja, uploadan foto tersebut mengundang reaksi keras pengguna media sosial.

Saat dikonfirmasi kepada pihak sekolah, Bagian Kurikulum Aang membenarkan jika di gambar itu adalah anak didiknya.

“Benar itu siswa kami, tapi yang satu lagi bukan. Inisialnya E kelas sembilan,” katanya kepada wartawan saat ditemui di sekolahnya di Jalan Laswi Ciparay-Bandung.

Aang mengaku, pihak sekolah baru mengetahui kabar tersebut. Bahkan, foto milik siswi berinisial E sudah tersebar di kalangan guru sekolah.

Menyikapi hal tersebut pihaknya akan segera memanggil orangtua siswa untuk diberikan arahan agar anaknya tidak melakukan tindakan terpuji.

Dirinya menilai, tindakan yang dilakukan E sangat disayangkan. Sebab, selama ini pihak sekolah sudah memberikan pengawasan kepada anak didik.

Dirinya menduga, tindakan yang dilakukan E bersama temannya tersebut dilakukan di luar lingkungan sekolah. Sehingga, lepas dari pengawasan.

Selain itu, berdasarkan catatan guru bimbingan konseling (BK) sebetulnya E adalah anak baik dan tidak pernah bikin ulah.

“Anaknya sih biasa saja, langkah selanjutnya kita akan segera memberikan teguran. Kami belum mengkroscek foto kepada anak yang bersangkutan, baru akan dilakukan besok,” tegasnya

Menanggapi hal tersebut kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Juhana menyayangkan, tindakan yang dilakukan seorang siswi tersebut mencerminkan kurangnya pengawasan.

“Tidak baik, masa anak sekolah merokok. Orang dewasa juga harus menghindari merokok,” jelas Juhana ketika dihubungi.

Melihat tindakan itu, pihaknya akan segera mengutus Kepala Bidang Pendidikan SMP untuk menanyakan kepada pihak sekolah bersangkutan.

Saat disinggung terkait pendidikan karakter di Kabupaten Bandung, dia mengungkapkan, pendidikan karakter bukan hanya tanggungjawab guru dan sekolah. Tetapi, orangtua juga berperan.

“Pendidikan milik bersama tanggungjawab masyarakat. Kami cukup menyayangkan dengan tungkah lakunya. Harus diperiksa dulu bener apa tidak,” ungkapnya.

Hal yang sama disampaikan kepala bidang SMP Dinas pendidikan Kabupaten Bandung Adang Sujana.

Tinggalkan Balasan