Ungkap 100 Kejadian Kebakaran Selama 2017

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Selama tahun 2017, peristiwa kebakaran di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencapai 100 insiden dan mengakibatkan 2 warga meninggal dunia.

Kebakaran tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 78 kejadian. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pemadam Kebakaran pada Dinas Satpol PP dan Damkar KBB Dadang Dahyar di Ngamprah, kemarin (5/12)

Dadang menyebutkan, lokasi kebakaran banyak terjadi di wilayah utara dan selatan Bandung Barat. Sebagian besar kebakaran tersebut melanda rumah semipermanen.

“Tahun ini memang kebanyakan terjadi di wilayah utara dan selatan. Namun, hambatan petugas sering kali karena armada pemadam sulit masuk ke lokasi yang berada di perbukitan,” katanya.

Kebakaran yang menelan korban jiwa tersebut terjadi di Desa Cipada, Kecamatan Cisarua pada 19 November dan di Desa Cicangkanggirang, Kecamatan Sindangkerta pada Juli lalu. Kebakaran dengan cepat melumat rumah semipermanen, sementara penghuninya tidak terselamatkan.

Menurut Dadang, petugas Pemadam Kebakaran juga menangani beberapa korban jiwa yang tenggelam di Waduk Saguling, jatuh ke sumur, hingga menghirup gas beracun. “Dari berbagai kejadian yang melibatkan petugas kami, total ada 7 korban jiwa, 2 di antaranya korban kebakaran,” katanya.

Selain memadamkan api pada sejumlah peristiwa kebakaran di KBB, personelnya juga membantu pemadaman kebakaran di daerah tetangga, seperti Kota Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung.

Begitu pun personel dari daerah lain kerap membantu pemadaman api di KBB. Dadang mengungkapkan, hingga kini pemadam kebakaran hanya punya 5 armada yang di tempatkan di Padalarang, Cililin, dan Cikalongwetan.

Jumlah itu masih jauh dari kebutuhan pelayanan pemadam yang menjangkau 16 kecamatan. Selain itu, jumlah hidran juga hanya 2 unit, yakni di Kecamatan Lembang. Minimnya sarana pemadam kebakaran ini cukup menghambat penanganan oleh petugas di lapangan.

“Sampai sekarang belum ada lagi penambahan armada. Ini membuat kami kerepotan, terutama jika lokasi kebakaran jaraknya jauh dari tempat penyimpanan armada,” katanya.

Meski demikian, Dadang mengaku tetap berupaya seoptimal mungkin untuk menangani kebakaran. Dia juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap ancaman kebakaran.

“Warga harus lebih hati-hati soal korsleting listrik yang sangat rawan penyebab terjadinya kebakaran. Bahkan, untuk gas dan kompor yang menyala untuk tidak ditingalkan jauh-jauh,” tandasnya. (drx/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan