UKM Kudu Jadi Basis Produksi Asia Tenggara

jabarekspres.com, BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, menyebutkan nilai transaksi e-commerce tiap tahunnya terus meningkat. Setali duaan jumlah pengguna internet untuk belanja online sudah menembus angka 24,7 juta.

Mengutip data dari Bank Indonesia, Deddy Mizwar menyebutkan jika nilai transaksi e-commerce terus melesat. Sebelumnya pada tahun 2014 berkisar Rp 25 triliun, melonjak jadi Rp 69,8 triliun di tahun 2016. Dan tahun 2018 mendatang diprakirakan akan menembus angka Rp 144 triliun.

”Data e-Marketer menunjukan jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahun terus bertambah. Pada tahun 2013 72,8 juta orang menjadi 102,8 juta orang pada tahun 2016. Sehingga menempatkan Indonesia di urutan ke-6 pengguna internet terbanyak di dunia,” kata Deddy Mizwar saat memberikan sambutan pada pembukan Cooperative Fair ke 14 di Metro Indah Mal Jalan Soekarno Hatta Bandung, kemarin (10/8).

Tidak menutup kemungkinan sebutnya, Indonesia di 2017 ini bakal menyalip Jepang di urutan ke-5 dengan jumlah pengguna internet diperkirakan jadi 112,6 juta orang. Kondisi itu sebut Wagub, memberikan gambaran sekaligus motivasi pada aktivitas ekonomi digital atau e-commerce berpeluang besar untuk terus berkembang. Baik penjual maupun pembeli sama-sama membutuhkan. ”Karena e-commerce tidak saja menawarkan kemudahan, tetapi juga efesiensi waktu, tenaga dan biaya,” ungkapnya seraya menyebutkan beberapa contoh efektifitas penggunaan e-commerce.

Lanjutnya, dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia jangan hanya menjadi pasar tetapi harus menjadi basis produksi di Asia Tenggara, dan KUMKM harus terlibat di dalamnya. ”Kita harus bisa karena kita punya 8,7 juta KUMKM. Potensi yang cukup besar untuk menjadikan negara kita sebagai Global Player. Kita juga bersyukur, karena selain Kredit Cinta Rakyat (KCR), alternatif bantuan modal usaha bagi KUMKM juga hadir dari Pemerintah, yang berencana untuk kembali menurunkan bunga KUR dari 9 persen menjadi 7 persen,” jelasnya.

Dihadapan 300 UMKM yang turut serta dalam pameran itu, Demiz mengapresiasi langkah Cooperative Fair tahun ini yang mengambil tema “Digitalisasi KUMKM Menuju Pasar Global”.  ”Saya mendorong ke seluruh pelaku usaha koperasi dan UMKM di Indonesia khususnya di Jawa Barat, untuk sadar dan melek teknologi agar mampu bersaing dengan negara lain”.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan