Tudingan Pada Dedi Bermuatan Politis

jabarekspres.com, BANDUNG – Adanya tudingan dari sebagian ulama yang mengatakan bakal calon gubernur (Balongub) dari Partai Golkar Dedi Mulyadi kurang berpihak kepada agama ditanggapi Sekretaris DPD Partai Golkar Ade Barkah Surahman sebagai tuduhan yang tidak mendasar.

Menurutnya, selama menjadi Bupati Purwakarta Dedi Muyadi (Demul) telah menjabat selama dua periode. Sehingga, kepercayaan masyarakat Purwakarta yang dikenal sangat agamis memberikan kepercayaannya kepada Dedi sudah terbukti selama dua priode kepemimpinan.

”Ini kan sebagai bukti, kalau melihat masyarakat yang mayoritas Islam dan agamis Pak Dedi terpilih kembali pada periode kedua dalam Pilkada lalu,” jelas Ade kepada Jabar Ekspres di Gedung DPRD Jabar, kemarin (7/6).

Ade berpandangan, adanya sebagian ulama yang menilai gaya kepemimpinan Dedi Muyadi yang lebih menonjolkan seni budaya merupakan sebagai hal yang wajar dan tidak perlu berlebihan-lebihkan. Apalagi dalam iklim demokrasi.

Bila ada yang tidak sependapat dengan Dedi, kata dia, seharusnya para ulama tidak lantas menyuarakan ke depan publik. Sehingga, akan membuat gaduh stabilitas politik di Jabar.

Dirinya menuturkan, dalam berdemokrasi adalah sebuah pilihan. Sehingga bila tidak sependapat, itu adalah hak setiap orang untuk mendukung calon lainnya.

”Jadi jangan memaksakan pendapatnya dengan tujuan untuk diamini masyarakat lain. Kalau tidak suka, cukup memilih calon lain, selesai persoalan,” tutur Ade.

Ade beranggapan, tindakan dengan menyudutkan salah satu calon gubernur ini sangat lucu. Sebab, saat ini banyak orang yang tidak suka pada seseorang kemudian melakukan tindakan yang memaksakan kehendaknya.

”Saya tegaskan lagi, kalau memang tidak mendukung ataupun tidak suka, jangan menjustifikasi secara general. Terlebih lagi, di Purwakarta kan muslim juga mayoritas, berarti selama ini masyarakat Purwakarta percaya pada Dedi Mulyadi,” papar Ade.

Menyikapi kondisi yang berkembang, pria yang akrab disapa AB tersebut mencurigai adanya ketidaksukaan terhadap Dedi sengaja dihembuskan untuk menciptakan opini negatif di masyarakat. Termasuk unsur politis jelang Pilgub.

”Jangan salah, Dedi Mulyadi Islam tulen,” tegasnya.

AB mengatakan, banyaknya ornamen patung yang didirikan di jalan protokoler di Purwakarta merupakan simbol sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya. Bahkan, merupakan ciri dan identitas daerah agar menarik wisatawan dan turis asing untuk berkunjung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan