Tol Jadi Penyebab Banjir Bandang?

bandungekspres.co.id, BOGOR – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meninjau lokasi bencana air bah akibat meluapnya saluran air Palayangan, Kecamatan Tanah Sareal pada Selasa kemarin (28/2). Heryawan juga memberikan bantuan secara pribadi sebesar Rp 10 juta bagi korban bencana alam yang diserahkan kepada Camat Tanah Sareal, Asep Kartiwa.

Pria yang akrab disapa Aher itu mengatakan, dirinya sudah melihat sisa-sisa dampak bencana air bah di sekitar SMA Negeri 2 Kota Bogor. Dia dirinya mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga dua korban meninggal Anita Fauziah Fitria, 28, dan anak perempuannya Nadia, 4.

”Saya sudah serahkan bantuan untuk korban dari dirinya selaku pimpinan pemerintahan Jawa Barat,” ungkap Heryawan kemarn (28/2).

Pria yang akrab disapa Aher ini mengungkapkan, terus melakukan mitigasi bencana di lokasi tersebut. Dia menilai, besarnya air bah tersebut karena air meluap dari ketinggian dan turun ke bawah dengan cukup kencang.

”Sumber air sebelah sana di bagian atas, sungai kecil meluap ke kebun jambu. Antara kebun dan sekolah ada elevasi (jarak kemiringan). Posisi kebun lebih tinggi dan sekolah lebih bawah. Itu ada tembok dan ternyata tembok jebol,” tambahnya.

Setelah dicek, menurut Aher tembok itu hanya untuk menahan tanah saja, bukan untuk menjadikan tanggul luapan air. Nantinya tembok akan dibangun dengan kekuatan tanggul air.

”Kami khawatir suatu saat muncul kembali luapan air. Kalau kontruksinya sama saja tentunya akan rusak lagi,” terangnya.

Dia menegaskan, rehabilitasi pembangunan akan diselesaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Anggaraannya bisa dari APBD.  ”Terkait ada isu air bah dampak dari pembangunan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), nanti dilihat dahulu,” tandasnya.

Warga korban banjir di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor hingga kini belum juga mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Kini, mereka pun sudah putus asa lantaran bantuan tak kunjung tiba.

Koordinator Tim Resccue Desa Bojongkulur Mardi Ugay menerangkan, bantuan untuk 20 kepala keluarga (KK) di Kampung Bojongkulur, Desa Bojongkulur, yang terkena banjir beberapa hari lalu, dipastikan tidak ada.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan