Tingkatkan Promosi Batik Nusantara

jabarekspres.com, BANDUNG – Maxxindo Communication dan Krishna Studio menyelenggarakan pameran bertajuk ‘Gelar Kain Nusantara 2017’ di Graha Manggala Siliwangi.

Acara digelar dari tanggal 16-20 Agustus menampilkan beragam kain khas nusantara yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Acara dibuka langsung Sekda Jabar Iwa Karniwa. Beragam jenis kain tradisional Indonesia ditampilkan dalam puluhan stan. Sebut saja Batik dari Jawa, Ulos dari Sumatera Utara, Songket dari Sumatera Selatan, Kain Sasirangan di Kalimantan Selatan, hingga hasil tenun dari NTT.

Yuwono Andi ketua pelaksana acara mengatakan, ada 80 tenant yang dipamerkan. Tenant diisi para perajin batik, bodir, tenun dan craft. Tak hanya itu, para pengusaha dan perancang busana  turut diundang dalam acara ini.

Melalui acara Gelar Kain Nusantara ini Andi mengaku, pihaknya tergerak untuk melestarikan warisan budaya bangsa. Pihaknya tidak ingin melupakan nilai-nilar luhur yang telah ditinggalkan para seniman batik, tenun, songket yang merupakan perwujudan dan kecintaan terhadap Indonesia

”Pameran yang kami gelar ini lebih ke kain nusantara. Kita lebih banyak kepada kain tenun, batik, songket yang dipamerkan. Paling jauh itu dari NTT dan untuk di wilayah Baratnya dari Palembang,” ujar Andi kepasa wartawan di sela acara.

Kegiatan itu untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk-produk dalam negeri. Selain itu juga untuk mengembangkan sektor jasa dan perdagangan dibidang usaha batik, border, tenun dan kerajinan serta sebagai ajang promosi dan memasarkan produk unggulan dari berbagai daerah di Indonesia.

”Acara ini juga sebagai wujud nyata kepedulian terhadap perkembangan usaha kecil menengah di tanah air dan pelestarian budaya daerah sekaligus menjadi jembatan bagi para perajin potensial yang belum memiliki wadah untuk mengembangkan usahanya,” katanya.

Disinggung terkait turunnya daya beli masyarakat yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, tak membuat Andi khawatir. Dia justru optimis pameran yang digelarnya akan tetap dibanjiri oleh pengunjung. Hal ini terlihat dari tingginya antusiame pengunjung di hari pertama.

”Dengan adanya pemeran ini kan terjadi transaksi antara penjual pembeli khususnya pasar di Bandung dan Jabar pada umumnya. Jadi customer di Jabar tidak perlu jauh jauh ke ujung Jawa Timur atau Jawa Tengah untuk mencari batik. Cukup datang ke pameran ini saha.  Saya target omzet bisa mencapai Rp 15 miliaran, semoga bisa tercapai,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan