Terkendala Sarana dan Prasarana, 29% SMA/SMK Belum Bisa UNBK

bandungekspres.co.id, CIANJUR – Sebanyak 29 persen SMA/SMK sederajat di Jawa Barat masih belum menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Kendala jaringan dan ketersediaan komputer menjadi kendala banyaknya sekolah yang tak ikut UNBK.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan, dengan kendala yang ada maka ke pengerjaan secara manual atau menggunakan lembar jawaban.

”Memang diwajibkan untuk UNBK, tapi kalau sarana prasarana seperti komputer tidak memadai atau jaringan yang tak stabil tidak usah dipaksakan,” ujar Hadidi kepada Jabar Ekspres, kemarin (6/2).

Berdasarkan data, jumlah peserta ujian nasional di Jawa Barat tahun pelajaran 2016/2016 dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, ada sebanyak 4.886 SMA/SMK sederajat yang mengikuti UN.

Di tingkat SMA ada 441 sekolah negeri dan 817 sekolah swasta yang ikut UNBK, sementara untuk MA negeri sebanyak 56 sekolah dan MA swasta berjumlah 232 sekolah yang ikut UNBK, sedangkan yang unas berbasis kertas dan pensil (UNKP) sebanyak 881 SMA dan MA, baik swasta ataupun negeri.

Pada sekolah kejuruan, kata dia, ada 263 SMK negeri dan 1.661 SMK swasta yang ikut UNBK, sedangkan 535 SMK masih UNKP. Jika ditotalkan, ada 3.470 SMA/SMK sederajat yang mengikuti UNBk dan 1.416 yang mengikuti UNKP di Jawa Barat.

”Kalau dari persentasi, sebanyak 64 persen SMA/MA ikut UNBK dan 71 persen SMK menyelenggarakan UNBK. Kalau diakumulasikan secara keseluruhan, persentase SMA/SMK sederajat yang ikut UNBK mencapai 71 persen,” kata dia.

Sementara itu, jika dilihat dari data peserta unas, sebanyak 196.896 siswa SMA dan MA mengikuti UNBK. Sedangkan yang mengikuti UNKP sebatas 33.327 siswa. Di sekolah kejuruan, ada 233.32 siswa yang mengikuti UNBK dan 25.913 siswa ikut UNKP.

”Dari jumlah siswa sebanyak 489.668 siswa SMA/SMK sederajat yang melaksanakan UNBK serta 59.240 siswa yang UNKP. Jika diprosentasekan jumlahnya 88 persen yang UNBK dari total 489.668 siswa SMA/SMK sederajat di Jawa Barat,” tuturnya.

Menurutnya, sekolah dan siswa yang tidak ikut UNBK kebanyakan berasal dari wilayah pedalaman, di antaranya di wilayah Cianjur selatan. Sebab, jaringan dan koneksi server cukup sulit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan