Tasya Kamila Happy Kuliah di New York

SATU semester telah dilewati Tasya Kamila, 24, di New York. Alumnus FE Universitas Indonesia yang kini mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tersebut kini menjalani semester kedua di The School of International and Public Affairs (SIPA) Columbia University. ’’Happy kuliah di sini, meski tugasnya banyak, haha,’’ ujar Tasya.

Menurutnya, kuliah Kebijakan Publik yang menjadi minatnya sejak S1 adalah keputusan yang tepat. Saat masih S1, Tasya yang pernah menjadi Duta Lingkungan dan Duta Konsumen banyak bersinggungan dengan hal-hal seputar pembuatan kebijakan.

Oleh karena itu, dia jadi ingin memperdalam ilmu mengenai implementasi kebijakan publik, implikasinya terhadap proses pengambilan keputusan di berbagai sektor, dan lainnya. ’’Itulah kenapa saya pilih SIPA,’’ ungkapnya.

Setelah lulus dari SIPA, Tasya berencana kembali mengaktifkan yayasannya yang bergerak di bidang pendidikan lingkungan, yaitu Green Movement Indonesia. Namun bila ada kesempatan untuk bergabung di bidang policy making yang secara opportunity cost menguntungkan, dan bisa member impact yang besar, Tasya mengatakan akan meluangkan waktu.

Namun bagaimana dengan dunia entertainment? Menurut Tasya, dunia entertainment sudah menjadi hidup dan hobinya. Bila masih diberi kesempatan, Tasya akan terus berkarya. ’’Kalau dua-duanya bisa jalan, kenapa tidak?’’ ucapnya.

Memasuki semester dua di SIPA, Tasya sudah benar-benar membaur dengan lingkungannya. Bila sedang banyak tugas, dia bisa baru tidur pukul 05.00 pagi. Sedangkan biasanya Tasya berada di kampus sejak jam 09.00 sampai dengan jam 22.00 malam. ’’Itu kalau benar-benar banyak tugas, tapi kalau weekend bisa santai kok, saatnya menikmati New York,’’ paparnya.

Di saat waktu luang, Tasya biasa menghabiskan waktu dengan teman-teman mahasiswa Indonesia atau pun mahasiswa asing lain seperti nonton Broadway hingga eksplor kuliner. Namun tak jarang Tasya hanya memilih di apartemen-nya untuk sekedar bersih-bersih atau istirahat. ’’Karena percayalah, waktu tidur menjadi berharga untuk mahasiswa SIPA,’’ ucapnya lantas tertawa.

Di New York, Tasya tinggal di apartement bersama satu mahasiswa asal Indonesia juga. Sebelumnya, saat bulan-bulan awal kedatangannya di New York, Tasya sempat tinggal di dorm. Namun karena banyak faktor, misalnya seperti kebersihan, Tasya memutuskan pindah ke apartemen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan