Tarya: Kitab Kuning Mulai Dilupakan

jabarekspres.com, CIPARAY – Kitab kuning merupakan sumber keilmuan keagamaan, yang saat ini hampir dilupakan. Itu lantaran efek dari pengaruh perkembangan zaman dan ilmu teknologi.

Menindaklanjuti fenomena itu, Dewan Koordinasi Nasional Garda Bangsa yang merupakan sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), akan memberikan edukasi dan pembelajaran tentang musabaqoh kitab kuning ke masyarakat umum. Terutama mereka generasi muda yang berusia 15 25 tahun pada Selasa (28/3) mendatang.

”Kami khawatir perkembangan ilmu dan teknologi akan berpengaruh pada perilaku akhlak dan moral bangsa. Hingga pendidikan edukasi tentang kitab kuning, hanya dilihat sebelah mata,” kata Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bandung, H Tarya Witarsa saat wawancara di Ciheulang, Ciparay, Kabupaten Bandung, Jumat (24/3).

Menurut Tarya, masyarakat terindikasi mulai banyak yang melupakan kitab kuning, karena terpengaruh kemudahan untuk mengakses berbagai informasi melalui internet. Padahal informasi yang didapat melalui internet itu, khususnya kitab kuning, keasliannya masih dipertanyakan.

Berkaitan dengan masih kurangnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan kitab kuning, lanjut Tarya, masyarakat pada umumnya lebih fokus pada pendidikan umum seperti SMP, SMA dan SMK. “Sedangkan pendidikan pesantren masih dilihat sebelah mata,” ucapnya.

Sebab itu, tutur Tarya, pihaknya akan berusaha untuk mendorong dan memacu semangat masyarakat untuk sama-sama mempelajari kitab kuning pada dua tingkatan, yaitu tingkatan Ula (kitabnya Nadhom Imrithi dan Fathul Qorib) dengan batas usia 15-20 tahun dan tingkat Ulya (kitanya Alfiyah Ibnu Malik dan Ihya Ulumiddin) dengan batas usia 20-25 tahun.

”Untuk babak penyisihan musabaqoh kitab kuning, khususnya di Kabupaten Bandung akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Syifaus Salam, Kampung Maruyung, Desa Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung pada Selasa mendatang,” tuturnya.

Peserta yang akan ikut serta dalam musabaqoh kitab kuning ini, berasal dari lingkungan pondok pesantren di Kabupaten Bandung. “Mereka yang diikutsertakan dalam lomba musabaqoh kitab kuning, setelah mendapat rekomendasi dari masing-masing pimpinan pondok pesantren,” ungkapnya.

Lebih lanjut lagi Tarya menjelaskan, Musabaqoh kitab kuning mengambil tema “Khazanah Kaum Santri untuk Kebangkitan Bangsa”. Kegiatan ini akan diselenggarakan secara Nasional dalam rangka memperingati Hari Lahir Garda Bangsa yang ke-18 . Pelaksanaannya dimulai Maret-Mei 2017.

Tinggalkan Balasan