Tangkal Berita Hoax dari Sekarang

”Puncaknya, menjelang momen deklarasi, Indonesia Hoax Buster Bandung bersama Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) mengadakan audiensi dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk menandatangani Piagam Masyarakat Bandung Anti-Hoax di Balaikota, Selasa 3 Januari 2017,” ungkapnya.

Cendikiawan Muslim Komaruddin Hidayat menilai, hoax sangat berbahaya bagi masyarakat. Bagi Komaruddin, hoax itu tidak ada bedanya dengan narkoba dan pornografi. Sama-sama menyesatkan.

Dia mengatakan, hoax merupakan pembunuhan karakter yang ingin menjatuhkan dan memanipulasi. ”Dan dalam konteks agama sangat jelas, adalah fitnah,” katanya.

Sementara, berdasar data yang diterima oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), tidak kurang 139 juta pengguna internet berasal dari Indonesia. Seluruhnya mengakses internet saban hari.

Melalui telepon genggam, komputer, maupun perangkat lain. Dengan pengguna internet sebanyak itu, potensi serangan hoax melalui cyber attack pun besar. Untuk itu, pemerintah merancang Badan Cyber Nasional (BCN).

Badan tersebut dirancang tidak lain untuk melindungi masyarakat dari serangan cyber attack. Termasuk hoax. Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Meko Polhukam) Wiranto, hoax berbahaya lantaran dapat merusak tatanan. Kondisnya kian buruk lantaran informasi bohong itu sangat marak. Penyebarannya juga cepat. Melalui beragam media sosial (medsos), informasi tersebut bisa menyebar dari satu pengguna medsos ke pengguna lainnya.

Karena itu, harus ada proteksi. BCN akan menjalankan fungsi tersebut. ”Serangan cyber yang sudah merajalela. Yang meresahkan tata kehidupan masyarakat. Perlu ada proteksi secara nasional,” kata Wiranto tegas.

Dengan BCN, Kemenko Polhukam berupaya memerangi cyber attack, khususnya hoax. Mereka bakal menghentikan arus informasi yang tidak jelas sumbernya, juga menutup kemungkinan informasi yang bisa berdampak buruk masuk melalui internet. ”Menapis arus lalu lintas cyber yang nyata-nyata negatif,” jelas dia.

Untuk sementara, itu menjadi fokus BCN. Wiranto tahu betul, sudah banyak instansi di Indonesia memiliki tim cyber. Termasuk di antaranya institusi yang berada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam. Namun, dia menilai harus ada wadah yang menaungi tim cyber tersebut. Sehingga komunikasi maupun koordinasi lancar dan terarah. Sebab, Indonesia termasuk salah satu negara yang jadi sasaran cyber attack. Persebaran hoax melalui internet adalah salah satu bukti nyata.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan