Sukses Jalankan Usaha tanpa Melupakan Keluarga

Ledyane Latifa SHum Pebisnis Muslimah
Ledyane Latifa SHum

Pebisnis Muslimah

SOSOK Raden Ajeng Kartini begitu melekat di benak para perempuan Indonesia. Berkat pemikirannya, Kartini mampu mendobrak tata nilai yang berlaku saat itu. Sebuah tatanan yang membuat perempuan ”terpenjara” dalam aturan yang dibuat para bangsawan. Yakni, perempuan tidak boleh sekolah tinggi.

Perjuangan Kartini, menjadi inspirasi kaum perempuan saat ini. Kartini masa depan, bukan lagi melawan tata nilai yang membatasi kaum perempuan. Sebab, saat ini hak-hak kaum perempuan sudah sejajar dengan laki-laki. Bahkan, tidak ada aturan perempuan tidak menempati posisi tertentu yang hanya ditempati laki laki. Baik di bidak akademik, sosial, hingga pemerintahan, perempuan diberi hak yang sama.

Bagi pengusaha muda asal Kota Bandung Ledyane Latifa  SHum, Kartini menjadi sebuah inspirasi dalam berkarya. Semangat dan gigih kegigihan Kartini masa lalu, menjadi api motivasinya dalam mengejar cita-cita.

BERKOLABORASI: Ledyane Latifa (ketiga kiri) bersama rekan bisnisnya.
BERKOLABORASI: Ledyane Latifa (ketiga kiri) bersama rekan bisnisnya.

Namun demikian, menurut pemilik sekolah model Azura ini, meski bekerja keras mencapai cita-citanya, perempuan tidak boleh melupakan kodratnya.

”Perempuan tidak boleh melupakan kodratnya yang telah ditentukan Tuhan. Meskipun si perempuan tersebut telah menjadi orang yang berhasil,” kata Ledyane kepada Bandung Ekspres belum lama ini.

Perempuan kelahiran 23 Mei 1994 ini menggungkapkan, perempuan Indonesia tidak boleh melupakan pendidikan. Sebab, ilmu merupakan hal penting agar perempuan agar tidak direndahkan. Apalagi saat ini, perempuan diberikan peluang sedemikian rupa agar bisa berkarya secara maksimal menunjukkan potensi.

HASIL KARYA: Ledyane Latifa (delapan kiri) bersama modelnya saat fashion show.
HASIL KARYA: Ledyane Latifa (delapan kiri) bersama modelnya saat fashion show.

”Pendidikan harga mati. Supaya perempuan bisa menunjukan kemampuannya dalam berkarya,” ungkap perempuan kini melanjutkan program Magister di Unpad Bandung.

Menurutnya, setiap perempuan saat ini juga merupakan sosok Kartini. Sebab bukan hanya RA Kartini yang membawa cahaya dalam kehidupan perempuan di Indonesia. Meskipun tidak tercatat dalam sejarah, tapi perempuan merupakan bagian yang terpenting dalam mendidik anak-anak generasi penerus masa depan bangsa dan negara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan