Sukabumi Wujudkan Kota Cerdas

jabarekspres.com, SUKABUMI – Program Smart City (Kota Cerdas) di Kota Sukabumi ditargetkan terealisasi akhir tahun ini. Pemkot Sukabumi mempersiapkan berbagai hal teknis untuk mewujudkannya. Langkah ini menyusul terpilihnya Kota Sukabumi dalam Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia.

“Tahun ini juga diupayakan agar Kota Sukabumi menjadi Smart City. Kota ini harus bisa menjadi kota yang nyaman. Artinya, semua warga mendapat kemudahan layanan dari segala aspek,” kata Sekda Kota Sukabumi, Hanafie Zain, seusai menghadiri bimbingan teknis penyusunan master plan dan quick win di Balai Kota Sukabumi, kemarin (25/7).

Salah satu pendukung terwujudnya Smart City adalah Teknologi Informasi (IT). Nantinya semua pelayanan bisa diakses tanpa mengenal wilayah dan waktu. “Nanti, warga yang sedang berada di luar daerah bisa dilayani tanpa harus datang ke kantor,” kata dia.

Hanafie meminta seluruh instansi mulai dari setingkat dinas hingga kelurahan mempersiapkan berbagai kebutuhan, seperti aplikasi maupun sumber daya manusianya. Bahkan, ada tiga kelurahan yang telah siap melaksanakan program ini dan dijadikan sebagai percontohan, yakni Sukakarya, Karangtengah, dan Dayeuhluhur.

“Akses internet gratis sekarang sudah ada di 12 titik. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih banyak lagi. Dari tiga kelurahan ini bisa mengakses di kantor BPN untuk keperluan pertanahan di Kota Sukabumi,” jelasnya.

Pemkot Sukabumi akan menggandeng sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang provider internet. Mereka diharapkan menyiapkan slot paling tidak di 12 titik yang bisa diakses secara gratis. “SKPD juga harus sudah siap karena mereka selama ini sudah punya aplikasi, hanya saja belum terintegrasi. Langkah pertama harus pemetaan dulu. Kota Sukabumi sudah punya master plannya,” ujarnya.

Hanafie memastikan tidak ada kendala berarti dalam mewujudkan Smart City termasuk mengenai dana. Pemkot Sukabumi bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi yang berbasis IT dan menyelenggarakan pendidikan teknologi informasi.

“Mengenai dana bisa disiasati. Mahasiswa diarahkan untuk membuat laporan penelitian jika ada permasalahan yang berkaitan dengan IT. Dari sisi masyarakat tentu perlu diberikan pembelajaran dan pembiasaan agar lebih mudah mengakses handphone berbasis android,” kata dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan