Sukabumi Diserbu Penduduk Luar Kota

jabarekspres.com, JL BHAYANGKARA – Kota Sukabumi diserbu penduduk luar kota seusai Idul Fitri 1438 Hijriyah. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sukabumi, penaikannya jika dipersentasekan sekitar 80 persen dari perpindahan penduduk pada hari biasanya.

“Ada migrasi penduduk pindah dan datang setelah Lebaran,” terang Kepala Disdukcapil Kota Sukabumi, Iskandar, ditemui di kantornya di Jalan Bhyangkara, kemarin (12/7).
Ia tak mengetahui persis alasan terjadinya urbanisasi penduduk. Hanya saja tren urbanisasi pada Idul Fitri tahun ini relatif meningkat. “Saya tak tahu persis penyebabnya, tapi ada penaikan sekitar 80 persen,” tuturnya.

Saat ini yang menjadi prioritas Disdukcapil Kota Sukabumi pendataan jumlah kematian penduduk. Pasalnya, tak jarang kematian warga tak dilaporkan sehingga datanya tidak tercatat. “Ya, kita fokus mendata akte kematian. Kita kerja sama dengan kader posyandu, kelurahan, dan BPJS,” sebut dia.
Berbeda dengan akta kelahiran. Iskandar mengaku sudah berjalan normal. “Insya Allah, kalau akte kelahiran masih berjalan normal,” tutur dia.

Ke depan, kata Iskandar, Disdukcapil akan mengajukan subsidi pemberian biaya pemulasaraan jenazah bagi warga Kota Sukabumi yang meninggal dunia. Dana itu nantinya akan diajukan kepada pemerintah. “Tapi ini baru sebatas wacana. Baru ngobrol-ngobrol dengan SKPD lainnya,” kata dia.

Tujuan pemberian subdisi untuk biaya pemulasaraan itu untuk memudahkan pendataan angka kematian dan pendataan administrasi kependudukan. Jika tak dilakukan sejak sekarang, maka dikhawatirkan jumlahnya akan terus meningkat tanpa terkontrol. “Mudah-mudahan saja dapat terrealisasi,” jelasnya.

Hingga saat ini secara persentase kesadaran warga membuat akte kematian hanya sekitar 40 persen. Sisanya sekitar 60 persen relatif masih butuh penyadaran. “Makanya kami terus upayakan agar masyarakat bisa meningkat kesadarannya untuk melaporkan kematian,” pungkasnya.(job5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan