Sudah Langka, Makin Mahal

jabarekspres.com, SUBANG – Dalam sebulan terakhir, garam dapur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Subang mengalami kelangkaan. Meski ada, harganya cukup tinggi dibanding harga normal.

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Pasar (DKUPP) Kabu­paten Subang melalui Kabid Perdagangan, Nurudin mengatakan, saat ini harga garam dapur sudah mencapai Rp 10 ribu per bungkus. Padahal biasanya hanya dijual sekitar Rp 3.000 per bungkus. Kelangkaan garam ini, menurutnya, menjadi sesuatu yang harus diperhatikan oleh Pemkab Subang.

“Miris dengan kondisi saat ini, harga garam drastis naiknya,” ujar Nurudin, kemarin (26/7).

Masih menurut Nurudin, meski memiliki wilayah laut cukup luas, pengrajin garam di Kabupaten Subang sangat minim. Berkaca pada kelangkaan garam dapur, pemerintah daerah seharusnya lebih menggiatkan para pengrajin garam yang ada di wilayah pesisir.

“Saat ini belum ada perajin garam asal Kabupaten Subang yang tekun dan serius memproduksi dan menjual garam lokal,” tandasnya.

Sementara itu pedagang sembako di Pasar Baru Terminal, Engkus Kusnadi mengaku sudah hampir sebulan garam dapur terjadi kekosongan. Meski ada, harganya di tingkat pemasok cukup tinggi.

“Kebanyakan yang membeli garam mulai dari tukang bakso hingga masyarakat umum. Mereka mengeluhkan harganya yang cukup tinggi. Dita­mbah saat ini pasokan garam mulai tidak ada,” tuturnya.(ygo/din)

Tinggalkan Balasan