Strategi AMBU Membangun Warung Literasi

SD Negeri Ciateul tengah mengalami tantangan besar dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan agar sesuai dengan delapan Standar Nasional Pendidikan dan berupaya meraih kepercayaan masyarakat agar dapat menyekolahkan anaknya ke SDN Ciateul.

SEKOLAH terletak di dekat Alun-alun Kota Bandung, tepat di jantung pusat kota. Sekolah yang kini dipimpin Sri Hendrawati itu bangunannya terlihat mulai lapuk termakan usia. Meski demikian tak memperlihatkan bangunan kumuh, karena begitu kita masuk justru suhu udara sejuk menyambut dari lingkungan yang asri.

Sri mengaku sejak April 2015 kali pertama dirinya mengemban amanah sebagai Kepala SDN Ciateul, memang ada segudang pertanyaan mendasar yang bergelayut dipikirannya.

Pertanyaannya, mengapa minat masyarakat sangat kurang untuk menyekolahkan anaknya ke SDN Ciateul? Imbasnya banyak ruang kelas akhirnya kosong dan tidak terpakai yang kemudian dialih fungsikan menjadi ruangan yang dibutuhkan.

”Selama satu bulan sejak ditugaskan, saya mencoba melakukan analisa kondisi, kebutuhan, dan kemampuan sekolah dan berupaya merumuskan program-program yang sesuai dengan kondisi sekolah serta menemukan solusi untuk Ciateul,” ungkap perempun berhijab yang baru saja menerima Juara Terbaik I Kepala SD Katagori Karya Tulis Simposium Nasional Tahun 2017 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Kebijakan sekolah gratis sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Nasional Pendidikan, yang didanai pemerintah pusat dalam bentuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari hasil analisanya nampaknya belum cukup menarik minat masyarakat ke SDN Ciateul. ”Hal ini tentu saja menjadi tantangan besar bagi saya selaku kepala sekolah, dan mungkin saja butuh waktu yang cukup panjang untuk dapat meyakinkan masyarakat tentang layanan pendidikan di SDN Ciateul,” imbuhnya.

Sebut dia, berdasarkan analisis dokumen dengan menggali informasi ke warga sekolah khususnya pendidik dan tenaga kependidikan. Strategi manajemen yang pada umumnya dilakukan sebelum April 2015 yakni mengadopsi teori George R. Terry (Hendrawati, 2007) tentang fungsi manajemen meliputi 4 tahapan yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controling (POAC). ”Pola manajemen itu dilakukan dengan segala keterbatasan. Sebab itu saya bersama komite dan dewan guru pada rentang bulan Mei-Juni merumuskan program-program sekolah yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2015/2016 dan berdiskusi untuk menemukan strategi pengelolaan sekolah yang tepat yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan.”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan