Sorong Tertarik Kembangkan Pencak Silat

jabarekspres.com, BANDUNG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat, Kepas Kasalumat mengaku tertarik ingin membawa kebudayaan Jawa Barat terutama seni pencak silat ke Sorong.

Sebut dia, pencak silat salah satu budaya yang ada di Jawa Barat dengan memiliki ciri khasnya yang lemah lembut dan gemulai. ”Semoga nanti di sana bisa dipadukan dengan kesenian di Sorong sana. Sehingga ada kerterikatan antar kebudayaan,” kata Kepas usai melihat pertunjukan Pencak Silat saat peresmian Bandung Galeri Plening, Selasa (1/8).

Dirinya ngebet ingin menampilkan pencak silat di Sorong karena beralasan, kenapa harus membawa kebudayaan luar Indonesia, jika dari tanah air saja banyak kebudayaan yang harus di lestarikan.

”Kita harus bisa melestarikan kebudayaan kita sendiri. Maka itu, saya ingin ajak mereka ke Sorong untuk saling bertukar kebudayaan,” harapnya.

Dengan seperti itu harap dia, antar dua kebudayaan bisa bersatu. Selain mempererat kebudayaan antar dua suku yang berbeda ini, dia ingin mengajak anak anak kota Bandung untuk melanjutkan sekolah di Sorong.

“Kalau di Bandung ini masih ada anak yang tidak sekolah karena biaya, kalau mau suruh sekolah di sana (Sorong) saja. Saya jamin gratis,” ajaknya.

Sehingga dengan adanya pertukaran pelajar dan kebudayaan keakraban kedua kota beda provinsi ini bisa makin harmonis. ”Kita bisa saja selain kerja sama pertukaran pelajar dan budaya bisa bekerja sama dari hal lain,” ungkapnya penuh harap.

Sementara itu Misran ketua Padepokan Gagak Lawung merasa terharu atas tawaran yang diberikan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan tersebut. ”Saya senang dan bangga pastinya atas capaian ini,” ungkapnya/

Dia selalu siap jika benar-benar dipanggil untuk unjuk gigi sekaligus memberikan ilmunya di Sorong. ”Saya siap jika disuruh ke sana untuk melatih atau tampil,” jelasnya penuh harap.

Dia pun mengapresiasi keinginan suku luar pulau Jawa yang tertarik dengan budaya Sunda. ”Jadi saya harap anak-anak bisa lebih mempertahankan kesenian ini. Harus ada regenerasi yang baik, orang luar bisa tertarik kenapa orang aslinya cuek,” tutupnya. (pan/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan