Sisir Anak Jalanan Untuk Imunisasi MR

jabarekspres.com, SOREANG – Untuk memaksimalkan program pemberian imunisasi Measles Rubella (MR) Palang Merah Indonesia (PMI) dibantu relawan mencari anak jalanan yang ada di Kabupaten Bandung.

Ketua PMI Kabupaten Bandung Achmad Kustijadi mengatakan, diberikannya imunisasi ini kepada anak jalan karena mereka memiliki hak yang sama dengan anak-anak lainnya. Bahkan, anak-anak jalananan biasanya tidak masuk kedalam pendataan

Dirinya memaparkan, sasaran pelaksanaan imunisasi MR ini lanjutnya, adalah anak yang berusia sembilan bulan hingga 15 tahun.

“Anak jalanan juga berhak mendapatkan vaksin MR, sehingga mereka mendapatkan haknya untuk hidup sehat,”jelas Kustijadi ketika ditemui kemarin (8/11)

Dirinya mengungkapkan, PMI telah membantu pencarian dan pengumpulan sasaran anak yang akan diimunisasi. Sehingga, memudahkan petugas kesehatan dari puskesmas utk melaksanakan imunisasi MR.

Dia menambahkan, upaya untuk mendorong pemberian vaksin ini dilakukan oleh sebanyak 20 relawan PMI, 2 orang tenaga kerja sosial kecamatan (TKSK) dan 8 orang petugas bhakti pelayanan kesehatan sosial.

“Pada bulan Agustus hingga september, kita sasar wilayah Kecamatan Rancaekek dengan 12 titik operasi onthe spot, dengan pemberian vaksin ke 1.638 anak jalanan,” ucap Dedi

Sementara, Kepala Seksi SDM dan Petugas Sosial Kesejahteraan Masyarakat (PSKM) PMI Kabupaten Bandung Deden Tedy Suherman menerangkan, dari upaya pemberian vaksin MR untuk anak jalanan, masih tercatat sekitar 103 anak jalanan yang belum mendapatkan vaksin MR tersebut.

Dirinya menyebutkan, realisasi pendataan dan pendampingan sudah dilakukan untuk total 1.741 anak, yakni 1.638 sudah diinput dan mendapatkan vaksin, sementara 103 anak jalanan belum, karena sedang sakit.

Deden menambahkan, bagi yang belum mendapatkan vaksin diantaranya ada di alun alun Soreang (4 anak), Ciwidey (1 anak), terminal Ciparay (5 anak), dan Majalaya. Sementara, yang menolak diberi vaksin yakni 10 anak di Rancaekek dan 38 anak di desa Cibiru Hilir.

“Yang menolak ini kebanyakan alasannya sakit dan takut,” tutup Deden (Rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan