Sinergitas BUMD dan BUMN Untuk Operasional BIJB 2018

jabarekspres.com, BANDUNG – Setelah direncanakan cukup lama dalam konsep pengembangan kawasan metropolitan baru di wilayah utara, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) pun menemukan babak baru. Yaitu, terjalinnya kerjasama BUMD Pemprov Jabar PT BIJB dan PT Angkasa Pura (AP) II salah satu BUMN yang konsen dalam urusan pengoperasian penerbangan.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, keterlibatan PT AP II dipastikan bukan hanya keikutsertaan kepemilikan saham saja. Namun, mengoperasikan BIJB dengan pelayanan jasa bandar udara.

”Ini merupakan langkah yang positif, untuk kepastian tepat waktu operasional bandara sesuai yang ditargetkan,” jelas Heryawan, belum lama ini.

Menurutnya, kesepakatan ini telah diwujudkan pada 14 Agustus 2017 lalu dengan dilaksanakan dilaksanakan pertemuan untuk membahas urusan teknis pengoprasian bandar udara antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT Angkasa Pura II, dan PT BIJB.

Selain itu pada rapat itu menghasilkan rencana kerjasama berupa shareholder agreement antara Pemprov Jabar, Jasa Sarana, Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan PT AP II.

”Hasil rapat teknis tersebut, ditindaklanjuti denganRapat Koordinasi Penyelesaian Pembangunan Bandara Kertajati yang diselenggarakan pada tanggal 15 Agustus 2017 dan dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Institusi terkait,” tutur Heryawan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Dedi Taufik mengatakan, pada pertemuan tersebut telah disepakati kerjasama pengoprasian Bandara Kertajati dengan membentuk (Badan Usaha Bandar Udara). Bahkan, untuk PT AP II akan berkontribusi dengan memberikan penyertaan modal sebelum tanggal 30 November 2017.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, keberadaan BIJB memiliki posisi strategis. Bandara tersebut berlokasi di antara 2 jalan tol: Cipali dan Cisumdawu. Bahkan, sesuai dengan rencana pengembangan Aerotropolis diharapkan memberikan dampak positif terhadap pertembuhan perekonomian kawasan Utara Jabar.

”Jadi dukungan kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat termasuk masyarakat Kabupaten Majalengka sangat penting,” jelas Dedi.

Dirinya memastikan, soft launching Bandar Udara Internasional Jawa Barat akan dilakukan pada kuartal I tahun 2018. Yang selanjutnya pada tahap awal akan dioperasionalkan

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan