Siapkan Pita Hitam Lawan Perseru

jabarekspres.com, BANDUNG – Pemain Persib berencana akan mengenakan pita hitam di lengan tangannya saat laga pekan ke-17 Liga 1 kontra Perseru Serui di Stadion Marora, Kepulauan Yapen, akhir pekan ini.

Hal itu merupakan perwujudan duka cita Persib untuk suporternya, Ricko Andrean Maulana, 22, yang meninggal dunia, kemarin (27/7). Bobotoh asal Cicadas ini menjadi korban kekerasan akibat salah paham saat pertandingan Persib kontra Persija Jakarta lalu.

Caretaker pelatih Persib, Herrie Setyawan mengatakan akan mengusulkan pita hitam saat petemuan teknis pertandingan, Jumat nanti. Dia berharap hal itu bisa diterima oleh tim lawan dan perangkat pertandingan lainnya.

”Kita akan siapkan pita hitam. Kita juga akan bicarakan dengan perangkat pertandingan juga. Kita juga berduka dengan kabar ini,” kata Herrie di Serui.

Herrie berdoa semoga almarhum bisa mendapatkan tempat yang layak di sisi Yang Maha Esa. Untuk keluarga yang ditinggalkan juga bisa tabah dan menerima kepergian Ricko. ”Semoga keluarga juga tabah,” harapnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Drs. Hendro Pandowo M.Si berjanji akan mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang menimpa mendiang bobotoh Ricko Andrean.

Hendro menyatakan akan mempercepat proses investigasi setelah prosesi pemakaman almarhum selesai dilaksanakan. Dia menyebut, semua pelaku pengeroyokan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang menyebabkan Ricko meninggal dunia.

”Setelah proses pemakaman kita langsung mempercepat proses investigasi. Kita akan usut sampai tuntas siapa pelakunya,” tegas Hendro dalam wawancaranya usai melayat di kediaman almarhum, Jalan Tamim Abdul Syukut, Cicadas, Kota Bandung.

”Semua pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Kita sudah punya lima saksi mata. Kita doakan semua pelaku segera tertangkap,” sambungnya.

Kombespol Hendro sangat menyesalkan  kejadian ini. Niat Ricko melerai perkelahian yang terjadi di dalam tribun itu justru malah berujung maut bagi bobotoh berusia 22 tahun itu.

”Menurut kronologis, kejadian bermula saat almarhum berniat melerai yang sedang berkelahi. Tapi, akhirnya malah dikeroyok dan meninggal. Sangat disayangkan, niat baik malah berujung seperti itu,” pungkasnya. (/sib/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan