jabarekspres.com, SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung memperpanjang siaga darurat bencana yang akan berakhir 30 Maret 2017 menjadi 29 Mei 2017. Hal ini mengikuti siaga darurat bencana yang ditetapkan 31 Mei 2017.
Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung H. Tata Irawan mengatakan, sampai saat ini, di Baleendah dan Dayeuhkolot masih terdapat pengungsi. ”Di antaranya, 145 KK, 471 jiwa, 56 lansia, 48 balita, 3 ibu hamil, 10 ibu menyusui dan 1 orang sakit,” ujar Tata saat memimpin Rapat Koordinasi Siaga Darurat di Ruang Rapat Assisten Pemerintahan Setda Kabupaten Bandung, Kamis (23/3).
Dalam rapat tersebut, pihaknya sengaja mengundang Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Jadi Hendarmin, untuk memaparkan kondisi iklim di Jawa Barat dan wilayah Bandung.
”Pihak BMKG sengaja kita undang, sehingga nantinya penetapan ini menjadi komprehensif dan menjadi keputusan bupati. Sehingga apabila situasi bencana meningkat maka kita bisa meningkatkan status dari siaga menjadi tanggap darurat,” ungkap Tata.
Menurut dia, BPBD melakukan assessment ke pengungsian dua kali dalam sehari. Yaitu pagi dan sore dan dirilis setiap jam 8 pagi dan jam 8 malam.
Forecaster dari BMKG Jadi Hendarmin memaparkan, bencana hidrometeorologi pada saat ini rawan terjadi. Dari hasil prediksi BMKG dan dari data klimatologis yang dirilis BMKG dari tahun 1981 sampai 2010 untuk wilayah Jawa Barat pada bulan Maret ini masih dalam kondisi musim penghujan.
Menurut Jadi, puncak musim hujan terjadi di bulan November dan Maret. Jadi wajar jika pada bulan November dan Maret intensitas hujan lebih tinggi, namun dari press release BMKG sampai sejauh ini masih memonitor perkembangan dinamika atmosfir yang ada di wilayah Indonesia.
”Awal Maret kondisi suhu muka laut dengan atmosfir yang berada di Pasifik Tengah, lalu juga dengan adanya pengaruh indeks yang ada di wilayah barat Sumatera nampaknya masih dalam kondisi yang normal. Sehingga potensi penambahan massa uap air khususnya di wilayah Bandung masih dalam kisaran normal,” kata Jadi.
Bulan Maret ini curah hujan di wilayah Jawa Barat dalam kisaran tinggi dan sangat tinggi karena berada dalam kisaran di atas 300 mm dalam satu dasarian nya (satuan waktu meteorologi, yang lamanya adalah sepuluh hari).