Sepuluh Calhaj Cianjur Gagal Berangkat

jabarekspres.com, CIANJUR – Sepuluh calon jamaah haji dari kelompok terbang (kloter) pertama di­pastikan tidak jadi berangkat sesuai jadwal yang telah di­tentukan pada hari ini (27/7). Kesepuluh calon jamaah haji itu akan digantikan oleh calon jamaah haji dari kloter lainnya sambil menunggu penguru­san visa dan paspor.

Kesepuluh calon jamaah haji dari kloter 1 tidak jadi berangkat lantaran berbagai alasan, di antaranya ada yang meninggal dunia, sakit dan mengundurkan jadwal ke­berangkatan.

Kasi Pemberangkatan Haji dan Umroh Kemenag Cianjur, Tavip Supriadi mengatakan, di kloter 1 yang rencananya berangkat pada Kamis (27/7) pagi ada 10 jamaah yang batal berangkat, di antaranya kare­na meninggal, sakit, dan men­gundurkan keberangkatan.

Hal itu membuat kursi yang kosong akan diisi oleh jamaah lain yang berada di kloter se­lanjutnya. “Di kloter pertama, ada seorang jamaah yang meninggal, empat orang sakit, dan lima di antaranya men­gundurkan keberangkatan,” kata dia kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, sesuai keten­tuan, ketika ada jamaah yang tidak bisa berangkat, kuota diisi oleh jamaah di kloter selanjutnya dan mereka yang ada dalam antrean cadangan bakal berangkat di tahun ini. Namun percepatan itu juga harus juga dilakukan pengu­rusan visa dan paspor.

“Sekarang sedang diurus, kemungkinan malam ini su­dah bisa selesai. Kalau tidak, jamaah yang ditarik keberang­katannya itu akan kembali ke kloternya. Cianjur kan ada empat kloter, yakni kloter 1, 2, 35, dan 93,” ucapnya.

Di luar jamaah pengganti yang menunggu penguru­san visa dan paspor, Tavip menjamin jamaah lain yang berangkat di kloter pertama dan kedua asal Cianjur su­dah aman, baik visa ataupun pasport.

“Kalau yang lainnya sudah siap, tinggal berangkat besok pagi (hari ini). Rencananya Wakil Bupati Cianjur yang akan melepas keberangkatan para jamaah dari Cianjur ke Embarkasi Bekasi,” kata dia.

Tavip menambahkan, di tahun ini jumlah jamaah di pemberangkatan pertama meningkat, di mana yang biasanya hanya sepuluh bus menjadi 14 bus. Hal itu dikare­nakan kloter pertama berang­kat bersamaan dengan kloter kedua yang merupakan kloter gabungan, antara Cianjur, Sukabumi, dan Bogor.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan