bandungekspres.co.id, BANDUNG – Pemprov Jabar akan melakukan penataan ulang sepandan pantai di Jawa Barat. Hal ini dilakukan setelah kewenangan sepandan pantai diserahkan ke Pemprov Jabar.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, sempadan pantai saat ini dijadikan tempat usaha milik masyarakat. Sepanjang spandan pantai ini, kata dia, tidak boleh ada bangunan. Apalagi untuk menjalankan usaha di dalam radius 100 meter dari bibir pantai.
”Ini tidak boleh. Sebab, menyalahi aturan dan mengurangi keindahan pantai,” jelas Heryawan ketika ditemui saat kunjungan kerja meninjau lakosi Geopark Cileutuh di Pantai Ujung Genteng kemarin (2/1).
Heryawan menilai, dalam penataan nanti masyarakat akan diajak berdialog secara persuasive. Termasuk dikeberikan solusi tempat sangat layak sebagai lahan penggantian untuk usaha. Penataan dan perencanaan tersebut akan segera dikooridinasikan dengan pemerintah daerah.
Dirinya mengatakan, penentuan di sempandan pantai pertama kali akan dilakukan di Pantai Pangandaran. Jika program pembersihan ini berhasil, kata dia, akan dijadikan percontohan bagi daerah lainnya. Khususnya di bibir pantai Selatan.
”Nah kalau nanti Pangandaran kita berhasil, kenapa kita tidak bisa menertibkan Ujung Genteng?” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Aher ini mengatakan, lahan-lahan di bibir pantai jangan sampai dijualbelikan. Menurut dia, lahan pantai harus streil demi menyelamatkan kelestarian ekologi pantai dan juga kebersihan pantai.
Kemudian untuk bangunan-bangunan yang telah berdiri, kata dia, sebelumnya akan ditertibkan setelah nanti pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya. Ketika disinggung mengenai ganti rugi bangunan yang ditertibkan, dia menilai sampai sana belum ada perencanaan. ”Itu bicarakan nanti. Tapi kan mereka membangun di atas tanah milik negara,” ucapnya.
Ke depan, Aher akan bekerja sama dengan seluruh pemkab terkait yang bersentuhan dengan pantai-pantai di Jabar. Termasuk pengawasan serta pembersihan terhadap sampah-sampah di pantai. ”Kita bekerja sama sengan seluruh pemkab sepanjang garis pantai,” jelas dia. (yan/rie)