Segera Tertibkan Taksi Online

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Ribuan penumpang terbengkelai setelah sekitar 10 ribu sopir angkutan kota (angkot) mogok narik dan melakukan aksi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, kemarin (9/3). Para sopir mengeluh, pendapatan mereka turun drastis karena keberadaan taksi online.

Koordinator Aksi, Herman mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan sopir angkot terhadap maraknya sopir taksi online yang diberikan kebebasan oleh pemerintah untuk beroperasi. Dampaknya, hampir seluruh sopir angkot mengalami kerugian yang sangat besar karena penumpang banyak yang beralih menggunakan taksi online.

”Kalau ini tetap dibiarkan, bagaimana nasib keluarga sopir angkot ke depan. Setiap hari narik hanya cukup buat bayar setoran saja,”  katanya di sela-sela aksi, kemarin.

Herman mengungkapkan, aksi ini dilakukan hanya perwakilan dari masing masing trayek. Dengan kata lain, belum semua sopir angkot turun melakukan aksi. ”Ini belum seberapa. Dalam waktu dekat kami akan melakukan  aksi yang lebih besar lagi sampai apa yang diharapka berhasil,” tegas Herman.

Dia memastikan, peserta aksi ini hanya 10 persen dari jumlah keseluruhan. Adapun rencananya aksi lanjutan, yang akan dilakukan pada 14 Maret 2017 mendatang, pihaknya akan menurunkan masa lebih dari 50.000 orang sopir angkot

Sementara itu, menjawab tuntutan para sopir yang tergabung dalam Aliansi Moda Transportasi Umum Jawa Barat untuk mencabut Permenhub Nomer 32  tahun 2016, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, akan segera mengakomodir keinginan para sopir ke tingkat pusat.

Dedi mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah penting dengan memberikan surat kepada pemerintah pusat terkait dengan isi dari Permendagri itu. ”Ini kita sudah sampaikan dan ada usulan dalam poin-poin yang sudah disampaikan ke pemerintah pusat,” jelas Dedi.

Di samping itu, pihaknya bersama Kapolda Jabar akan segera memenuhi tuntutan lainnya. Salah satunya dengan menertibkan keberadaan taksi berbasis aplikasi ini.

Dedi menlai, selama ini pertembuhan taksi berasis aplikasi tumbuh sangat cepat. Sebab dalam menjalankan usaha transportasi berbasis online ini sangat menjanjikan bahkan sangat mempermudah pergerakan dengan pelayanan serba cepat.

Selain itu dalam permintaan masyarakat terhadap kebutuhan transportasi online ini sangat tinggi dan memicu betambahnya taksi-taksi berbasis online yang tidak memenuhi peraturan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan