SBL Komitmen Jamaah Nyaman

BANDUNG – Salah satu perusahaan terbesar di bidang jasa tour and travel, PT Solusi Balad Lumampah (SBL) mengeluarkan paket umroh yang terjangkau. Di luar dugaan, jamaah yang mendaftar promo khusus tersebut mencapai belasan ribu.
CEO PT SBL H Aom Juan Wibowo SN melalui Staf Humas SBL Wildan Mukhlisin menjelaskan, SBL untuk periode 2017-2018 merencanakan keberangkatan jamaah per November 2017 hingga April 2018 sebanyak 3.000 jamaah per bulannya. Namun untuk Mei sekitar 2.000 jamaah. “Sebab Mei masuk masa puasa. Pada masa itu berbiaya tinggi,” katanya.
Jumlah ini naik dua kali lipat dibanding periode 2016-2017. Namun, hal tersebut sudah direncanakan secara matang. Mendaftar umroh di SBL, kata dia, sama halnya ketika orang beli membeli tiket di pusat tiket online. Sudah dipastikan tanggal keberangkatannya. “Sistem membaca. Seharusnya 3.000 per bulan namun menjadi lebih,” kata Wildan.
Ketika Mei, pihaknya menyelenggarakan promo khusus untuk keberangkatan November-Desember 2017 dan seterusnya. Di akhir promo pada November pendaftar mencapai lebih dari 7.000 jamaah. Dan di bulan Desember lebih dari 15.000 jamaah.
“Di sini ada over seat yang tidak sesuai dengan perencanaan. Akhirnya, pada bulan berikutnya dikurangi terus. Karena overload. Semua diberangkatkan pada November-Desember,” jelas Wildan.
Ketika itu, pihaknya masih merencanakan sesuai jadwal. Standarisasi pemberangkatan jamaah di SBL yakni 48 mutowif untuk pelayanan 8 bis. Dengan standar seperti itu, dipastikan jamaah mendapat layanan yang nyaman. Seperti pelayanan pengaturan koper dan hotel. “SOP kami sangat baik. Ingin memberikan rasa aman dan nyaman kepada jamaah,” jelasnya.
Pada November 2017 lalu, pihaknya bisa memberangkatkan 7.000 jamaah dengan baik. Para jamaah yang berangkat bulan itu mengungkapkan testimonial layanan SBL baik dan bagus.
Wildan menegaskan, SBL tetap konsisten dan komitmen memberangkatkan jamaah di November-Desember ini. Meski pendaftar umroh overload, pihaknya mengedepankan standarisasi perusahaan yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan jamaah.
“Kami tidak mau memaksakan jamaah berangkat jika mutowif tidak bisa menghandel semuanya. Nantinya banyak bis yang tidak mendapat layanan. Kami tidak mau seperti itu,” tuturnya.
Wildan mengakui perusahaan terpaksa mengeluarkan surat reschedule (penjadwalan ulang, Red) pemberangkatan jamaah yang disebabkan overload pada program khusus tersebut. SBL tidak memiliki rencana untuk reschedule. “Kami tetap memberangkatkan. Namun tentunya dengan bertahap agar jamaah tetap nyaman dalam beribadah,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan