Sauna di TPA Manggar, Balikpapan, memanfaatkan gas metana yang diolah dari sampah. Lebih mirip jujukan wisata ketimbang tempat pembuangan akhir karena dilengkapi pula dengan taman, galeri, arena outbound, dan taman bacaan.
ULIL MU’AWANAH, Balikpapan
RUANGAN itu bak oase bagi mereka yang bekerja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar, Balikpapan. Setelah seharian bertempur dengan sampah, menjelang pulang kerja, ke sanalah mereka melarikan diri. Menyegarkan badan, menghilangkan bau, sehingga sesampai di rumah bakal membuat istri, dalam istilah Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) TPA Manggar Tonny Hartono, ”kian nempel”.
”Karena dulu dia (sang istri, Red) kerap tutup hidung dan menyuruh saya mandi bila sampai rumah karena bau, hehehe,” ujarnya kepada Kaltim Post (Jabar Ekspres Group).
Ruangan yang dimaksud adalah sauna. Sauna dan sampah. Terlihat paradoksal memang. Tapi, di TPA Manggar yang menampung sampah dari kota yang jumlah penduduknya mencapai 22 persen dari keseluruhan populasi di Kaltim itu, keduanya bisa berpadu padan.
Sudah sejak Juli tahun lalu fasilitas yang tampak kontras dengan tempatnya berada itu dibuka. Siapa saja boleh mengaksesnya, bukan hanya mereka yang bekerja di TPA Manggar. Meski sejauh ini mayoritas yang memanfaatkannya tiap hari memang para pekerja setempat.
Tidak ada pungutan biaya. Tapi, pengunjung maupun warga yang ingin menggunakan ruang sauna harus membawa sendiri rempah-rempah untuk bahan aroma. Pegawai TPA Manggar biasanya menggunakan kunyit, kencur, jahe, atau pandan sebagai bahan aroma. Kadang ada pula yang menggunakan mawar. Semua tanaman itu ditanam di kompleks TPA.
Rempah-rempah tersebut bakal direbus dalam dandang dengan menggunakan gas metana hasil pengolahan sampah TPA. Kaltim Post yang ikut menjajal bersauna di sana sama sekali tak merasakan bau dari gas itu. ”Dengan inovasi terus-menerus, termasuk keberadaan ruang sauna, akan dijadikan percontohan untuk TPA lain bahwa gas metana tersebut juga bisa digunakan untuk sauna,” sebutnya.
Tonny mengklaim, sauna memanfaatkan gas metana hasil olahan sampah di TPA Manggar merupakan satu-satunya di Indonesia. Survei sejenak melalui Google Jumat (1/12) memang membenarkan klaim itu.