Satukan Budaya Nusantara, Para Raja Ikuti Asian African Carnival 2017

jabarekspres.com, SUMUR BANDUNG – Perhelatan Asian African Carnival 2017 dalam memperingati Hari Lahir ke-62 Konferensi Asia Afrika (KAA) jauh lebih meriah dari tahun sebelumnya. Pemandangan berbeda terlihat dalam parade tahun ini. Di mana, para peserta menggunakan berbagai macam busana tradisional daerah se-nusantara.

Dalam acara Asian African Carnival 2017 tersebut, menyuguhkan perhelatan yang luar biasa yaitu pawai budaya atau parade 20 negara sahabat. Para peserta delegasi negara-negara Asia Afrika seperti Korea Selatan, India, Hamamatsu, Bangladesh, Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, China, Vietnam, Filipina dan juga akan ada negara-negara di luar Asia Afrika diantaranya Spanyol, Turki, Zimbabwe, Congo, Inggris, Yunani, Mesir, Italia, Finlandia, Australia, Afganistan, Chile, Nigeria, Iran, hingga Amerika.

Selain diikuti delegasi 20 negara sahabat, Asian African Carnival 2017 juga diikuti para raja se-nusantara. Pemandangan ini membuat para penonton berdecak kagum menyaksikan iring-iringan para raja. Para pemimpin kerajaan membawa satu kontingen perwakilan kerajaannya.

Dalam parade tersebut, misalnya, Kerajaan Gowa membawa pasukan tempur angkatan darat dan laut. Hal tersebut menunjukkan Kerajaan Gowa sebagai kerajaan maritim yang tangguh.

Berbeda dengan perwakilan kerjaan dari Jawa. Para sultan dari Yogyakarta, Surakarta dan Sleman membawa serta kebudayaan khasnya. Ada yang memakain kostum wayang kulit raksasa lengkap dengan gamelannya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung  Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, tahun ini, Asian African Carnival mengusung tema ”Celebrating Culture, Celebrating Differences”. Artinya Merayakan Budaya, Merayakan Perbedaan”.

Tema tersebut, kata Kenny, memiliki makna perbedaan adalah pemersatu, seperti Bhineka Tunggal Ika. ”Perbedaan budaya dan adat istiadat tidaklah menjadi hal penting untuk diperdebatkan. Justru sebaliknya, perbedaan tersebut harus menjadikan kita bersatu, sehingga keberagaman ini akan menjadi sesuatu yang mempererat hubungan antarnegara,” kata Kenny.

Selepas karnawal, kemeriahan berlanjut ke acara Dasa Sila Bandung Rendezvous di Balai Kota Bandung pada pukul 18.00. Acara ini menghadirkan penyanyi muda berbakat Raisa.

”Saya berharap kegiatan ini akan menjadi pemersatu bangsa-bangsa khususnya Asia Afrika untuk mengatasi masalah ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya serta memperbesar peranan Asia Afrika di dunia internasional dan perdamaian internasional,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan