Satpol PP Sidak Sejumlah Warnet

SOREANG – Sejumlah anak yang sedang asyik bermain game online disebuah warnet akhirnya harus pasrah ketika Satpol PP Kabupaten Bandung memergoki sedang asik bermain game online.

Saat petugas menghampiri para anak tersebut sontak anak-anak berteriak “Nanti pak di log out dulu, iya, di log out dulu,”

Setelah dihampiri, para petugas Satpol PP memberikan himbauan kepada kepada anak-anak yang kebanyakan anak Sekolah Dasar tersebut agar segera meninggalkan meja komputer yang digunakan Games tersebut.

“Kami berikan arahan supaya anak-anak yang kebanyakan murid SD tersebut, agar menghabiskan waktu dengan hal yang lebih bermanfaat dibandingkan bermain game. Anak-anak harus rajin belajar ya, yang mau ngaji segera ke tempat pengajian, jangan terus menerus bermain game online,” kata Kasitrantrib Satpol PP Kecamatan Soreang, Heri Suryana.

Dari tujuh warnet yang disidak oleh Satpol PP, kata Heri, pihaknya menemukan banyak pelajar berseragam yang asyik bermain game dan berselancar di dunia maya di saat jam sekolah. Bahkaan, berdasarkan, pantauan ada pelajar SMP yang kedapatan merokok.

“Kita akan terus memantau dan menertibkan saja, termasuk perizinan dari warnet tersebut harus segera dilengkapi,” terangnya.

Heri juga mengungkapkan, pihaknya melakukan sidak ke warnet-warnet di sejumlah Kecamatan Soreang ini merupakan upaya untuk mencegah diaksesnya paham radikalisme yang mulai gencar di media sosial, serta pornografi dan kekerasan oleh anak-anak maupun pelajar.

“Muncul banyak kasus kekerasan dan perkelahian yang dilakukan anak-anak, secara psikologis anak-anak juga bisa menjadi radikal dengan video game konten yang berdarah-darah,” ungkapnya.

Menurutnya, tidak ada larangan bagi pelajar untuk datang ke warnet, asalkan waktunya tidak menganggu jam sekolah dan tujuannya untuk pendidikan.

“Kalau misal anak terlena bermain game, nanti tidak mau sekolah, saat belajar mengantuk dan banyak hal yang akan menimbulkan sisi Negatif. Makanya kami akan terus melakukan pemantauan,” ucapnya.

Heri menegaskan, untuk ke depannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan P2TP2A untuk melindungi anak-anak dari konten-konten negatif.

“Kami berharap agar pemilik warnet proaktif dan peduli terhadap konten yang mungkin dikonsumsi oleh anak. Pasalnya anak menuju remaja cenderung segala ingin tau,” pungkasnya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan