Samakan Dahlan Iskan dengan Buya Hamka

jabarekspres.com, SURABAYA – Sosok Dahlan Iskan yang banyak membuat terobosan terus mendapat apresiasi publik.

Seperti yang dilakukan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) Jawa Timur dan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, baru-baru ini. Mereka mendatangi Dahlan untuk bertukar pikiran tentang berbagai hal.

Kedatangan delapan pengurus teras IKA UII Jatim itu sebenarnya sudah direncanakan sejak lama. Tapi baru kemarin bisa direalisasikan. Dalam pertemuan tersebut, mereka membeberkan sejumlah program pengembangan daerah di Jawa Timur yang perlu didiskusikan dengan Dahlan.

”Kami perlu masukan apa yang harus kami lakukan. Sebab, Pak Dahlan ini kaya ide dan banyak akalnya,” kata Ketua IKA UII Jatim Muhammad Tasrifin.

Menurut dia, IKA UII Jawa Timur memiliki 20 doktor yang sedang merumuskan konsep pembangunan Madura yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Sejak jembatan Suramadu diresmikan, tidak ada pembangunan yang nyata di pulau garam itu.

Permintaan kepada IKA UII Jatim untuk membuat konsep pengambangan Pulau Madura itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf saat menghadiri pelantikan pengurus IKA UII Jatim di Mojokerto pada 5 Maret 2017. Permintaan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan tim doktor yang bertugas menyusun konsep pengembangan Madura. ”Kalau berkenan, kami akan datang lagi untuk berdiskusi lebih detail,” kata Tasrifin.

Dahlan menyambut baik permintaan tersebut. Mantan Menteri BUMN itu menyatakan siap diajak berdiskusi tentang konsep yang dibuat oleh para doktor tersebut. ”Sebelum itu, saya minta data primernya ya. Saya perlu mempelajari dulu gambarannya seperti apa,” ucap Dahlan. Dalam pertemuan itu juga diungkapkan keinginan anggota IKA UII mengundang Dahlan untuk membero cera­mah tentang pengembangan ekonomi syariah masjid Sha­lahuddin, Perumahan Puri Surya Jaya, Gedangan Sido­arjo. Mantan Dirut PLN diberi kebebasan untuk memilih waktu sesuai kesanggupannya. Permintaan itu tidak bisa dip­enuhi. Sebab Dahlan saat ini sedang dalam status tahanan kota sehingga tidak bisa kelu­ar dari wilayah Surabaya.

Dahlan menjelaskan, selama menjalani proses hukum sejak tujuh bulan lalu, banyak hal yang sudah dan sedang dila­kukan. Misalnya membimbing mahasiswa yang sedang mem­buat mikro boiler, membimbing pembuatan motor listrik, ber­sama ahli-ahli di sejumlah kampus membuat terobosan dalam bidang energi, dan lain-lain.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan